MENGAPA “HABLUM MINALLAAH”
Demi menguji keteguhan manusia dalam memenuhi janjinya dan terpeliharanya amanah rahasia, maka Iblis bersama Syaitan ditugaskan untuk menguji keteguhan manusia akan janji dan amanah dari Diri yang empunya Dzat.
Manusia yang tidak berpedoman dan hampa akan terbang mengikut arus ujian. Jadilah ia seperti binatang yang pandai bercakap.
Manusia yang teguh dan berprinsip, mengerti, serta mengenal tugas akan sumpah janji dan amanah, maka ia akan berjaya duduk di sisi Allah SWT dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Hal ini ditegaskan pada beberapa dalil seperti berikut :
Firman Allah SWT dalam Surah Yasin 60 :
“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak tunduk kepada syaitan. Sesungguhnya syaitan adalah musuhmu yang nyata”
Firman Allah SWT dalam Surah Al Bala’ 40 :
“Sesungguhnya Aku jadikan manusia untuk diuji dengan susah payah”
Pada awalnya, sebelum dizahirkan ke alam maya dan di kala bayi adalah bersih di sisi Allah SWT. Manusia akan menjadi kotor oleh karena gelombang kehidupan, apalagi dengan keberadaan Iblis dan Syaitan yang sangat teguh menjalankan tugasnya, maka tertutuplah hubungan di antara Tuhan dan hamba-Nya.
Sabda Rasulullah SAW :
“Sesungguhnya setiap bayi yang dilahirkan adalah suci bersih, tetapi ibu-bapaknya lah yang membuat ia menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi”
Bila saja kotoran-kotoran dunia telah mengkarat hingga terbentuknya gumpalan darah kotor di bagian bawah jantung manusia maka manusia tersebut tidak lagi mempunyai hati nurani (Qalby). Dan bila manusia telah kehilangan qalby maka semakin lama semakin jauhlah jarak perhubungan di antara Tuhan dengan dirinya.
Manusia yang seperti ini akan mengalami kehidupan yang penuh kepura-puraan, seolah menjadi manusia tetapi sesungguhnya pada hakekatnya adalah lebih hina daripada binatang. Ia punya mata tetapi buta, punya telinga tetapi tuli, punya hati tetapi tidak mampu memper-hati-kan hakekat keadaan dirinya sendiri. Kemudahan rezekinya akan menyumbat perut bodohnya dengan makanan, dan merelakan tubuh mayatnya di saat ajalnya kelak menjadi kurus seperti lidi dan kotor bagai bangkai binatang.
Firman Allah SWT dalam Surah At-Tiin 4-6 :
“Sesungguhnya kami telah jadikan manusia di dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang paling hina”
Firman Allah SWT dalam Surah Al-A’raaf 179 :
“Dan Aku sumbatkan ke dalam neraka jahanam dari golongan jin dan manusia yang mempunyai hati tetapi tidak memperhatikan, dan mempunyai mata tetapi tidak melihat dan mempunyai telinga tetapi tidak mendengar. Mereka adalah bagaikan binatang ternak. Bahkan lebih hina daripadanya dan merekalah orang-orang yang lalai”
Firman Allah SWT yang artinya :
“Allah telah mengunci mata hati dan pendengaran mereka dan penglihatan mereka ditutup”
Dan :
“Di dalam hati mereka ada penyakit lalu ditambah oleh Allah penyakitnya dan bagi mereka adalah siksa yang pedih akibat dusta mereka”
Mereka inilah golongan orang-orang yang telah berani menipu Tuhannya, menipu orang banyak dan sanggup pula menipu dirinya sendiri. Inilah yang dinamakan manusia bertelinga lembu, bermata ikan kering dan berhati bangkai.
Firman Allah SWT dalam Surah Al Baqarah 9 :
“Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang beriman padahal mereka telah menipu dirinya sendiri, sedang mereka tidak mengetahui”
Sekelumit uraian di atas telah mewajibkan kita (tidak ada pilihan lain) untuk dengan sekuat daya dan upaya, agar dapat selalu menyucikan hati, menyucikan seluruh anggota zahir dan batin agar perhubungan kita dengan Allah (Hablum minallaah) di dunia dan akhirat tidak terputus walau sesaatpun dan kita menjadi manusia yang diridhai oleh Allah dan mendapat kedudukan di sisi Allah SWT di akhirat nanti.
Amiiiin.
Wallahu a’lam bissawaab.
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Beri Komentar