Sang-rajawali.blogspot.com

Situs personal yang memuat artikel tentang seni, budaya, filsafat, religi, humaniora, mistik, politik, teknologi, free-stuff.
Kirimkan artikel/iklan anda ke : admin.sang-rajawali.blogspot.com. Artikel yang sesuai dengan konten blog ini akan diseleksi dan dimuat di blog ini sesuai katagorinya. Untuk pemasangan iklan private pada "banner jin" akan dimuat setelah kiriman di-approve oleh admin.

Iklan 125 X 125

Iklan 125 X 125

Iklan 125 X 125

My Little Family

My Little Family
Aku - Nurlita Dyah Asmarani - Shourraya Callista (2th)

27 February 2009

Bagaimana hubungan otak dan jantung manusia

Agar tidak terlalu jauh “tersesat”, perlu ditegaskan di sini bahwa tulisan ini bukan berarti “melangkahi” para ahli anatomi dan biologi manusia, tetapi hanya sekedar membuka wacana bagaimana mengoptimalkan fungsi otak, yang ternyata juga bergantung pada laju aliran darah dari jantung.

Jantung dapat diibaratkan sebagai “reservoir” sekaligus “distributor” darah ke seluruh tubuh. Pada kenyataannya, kerja jantung pun tergantung dari fungsi otak yang merupakan “pusat komando” seluruh tubuh. Dalam hal ini seolah terjadi “hubungan mutualistis” yang merupakan ciri utama hubungan antar seluruh bagian tubuh manusia.

Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya (silahkan baca di sini) bahwa kerja sel-sel syaraf otak manusia tergantung pada laju aliran darah. Semakin laju aliran darah maka semakin banyak pula hubungan synapsis yang tercipta dan teraktivasi dengan batas ambang tertentu. Konsekuensi logisnya adalah :

Laju aliran darah yang kurang menyebabkan kerja otak minimal. Yang berakibat :

  • Kondisi yang biasa diistilahkan dengan “telmi” (telat mikir).
  • Malas.
  • Kurang percaya diri.
  • Gampang putus asa.
  • Bodoh atau bahkan idiot sementara, dll.
Laju aliran darah yang berlebihan (over load) menyebabkan kerja otak maksimal. Yang berakibat :
  • Sering terasa pusing, penat pikiran, stroke, dll.
  • Mudah lupa.
  • Melakukan sesuatu seperti tanpa berpikir (over refleksif).
  • Ambisius.
  • Mudah marah.
  • Sering berpikir negatif (berprasangka buruk), dll.
Akan halnya kecerdasan sesungguhnya hanya dibedakan oleh jumlah sel syaraf di otak, frekuensi pembelajaran dan pelatihan baik untuk aktivasi synapsis maupun untuk penciptaan kombinasi hubungan synapsis yang baru, serta kemampuan dalam mengendalikan laju aliran darah ke otak melalui pengendalian aliran nafas.

“Detak jantung” adalah berupakan dasar acuan bagi kerja jantung yang berbasis waktu. Setiap orang pada dasarnya memiliki jumlah detak per detik yang berbeda-beda. Meskipun demikian para pakar kedokteran telah menetapkan berdasarkan hasil riset untuk jumlah detak per detik yang dianggap normal.
“Detak jantung” inilah sesungguhnya yang dapat dikendalikan oleh laju aliran napas. Normalnya aliran napas (keluar-masuk) adalah melalui hidung (walau sebagian manusia telah mampu melakukannya melalui pori-pori kulit). Dengan mengatur laju aliran keluar-masuk napas dengan baik (lama waktu masuk = lama waktu keluar) maka pada kondisi tertentu akan dicapai “kecepatan detak jantung sebanding dengan laju aliran napas”. Kondisi ini yang akan menyebabkan aliran darah ke otak berlangsung dengan baik dan terus menerus.

Beberapa kejadian yang dapat dijadikan bukti keterkaitan antara kerja otak dengan jantung adalah sebagai berikut :
  • Dalam kondisi marah, detak jantung akan terpacu dengan cepat, pikiran sudah mendekati “tidak normal”. Bila diteruskan berlangsung bukan mustahil bila otak akan memberikan “perintah negatif” terhadap anggota tubuh.
  • Dalam kondisi lelah fisik, detak jantung pun akan terpacu dengan cepat walau secara perlahan-lahan. Hal ini akan menyebabkan pemenuhan aliran darah di sel syaraf tidak menyeluruh dan serempak sehingga menyebabkan menurunnya kemampuan berpikir.
  • Dalam kondisi tidur, normalnya manusia akan mengalami “keteraturan aliran napas” sehingga mengkondisikan laju aliran darah ke otak juga normal. Dalam kondisi ini tingkat refleksi manusia dikatakan “sangat tinggi” dan “sempurna” sehingga mampu melakukan gerakan-gerakan “seolah tanpa perintah” yang sesungguhnya adalah didasarkan pada informasi-informasi yang tersimpan pada memori otak bekerja secara unik dan adaptif sempurna. Misalnya saja, tangan akan refleks memukul pada saat ada nyamuk yang menggigit. Padahal dalam kondisi tidur.
Kesimpulan :
Laju aliran napas mengendalikan pacuan detak jantung, yang kemudian jantung melakukan distribusi darah ke seluruh sel syaraf otak untuk mengaktivasi kerja otak. Laju aliran napas itu sendiri dikendalikan oleh kerja beberapa sel syaraf otak yang teraktivasi dengan baik.


Pertanyaan berikut :
Siapa yang pertama kali bekerja ? Sel-sel syaraf di otak, jantung, atau aliran napas ? …angkatkening

Jawabannya sederhana. Jutaan sel syaraf otak manusia yang juga berfungsi sebagai memori pastinya telah menyimpan jutaan informasi yang telah terkumpul selama hidupnya, yang dapat dibagi dalam dua katagori besar yaitu “informasi negatif” dan “informasi positif”. Tergantung bagaimana manusia memilah-milah katagori mana yang akan digunakan.senyum

Be your self…….!!!

Wallahu a’lam bissawaab. doa



0 komentar:

Beri Komentar

 

Public Ads Info

PT. Reyvita Salsabila. Agen perjalanan untuk ONH Plus, domestik, dan luar negeri. Kantor pusat Jl. A. Wahab Syahrani - Samarinda - Kalimantan Timur. Contact Person : Syafii Jafar (08125523874).

In house Training. Komunitas Pengembangan Teknologi - Polnes telah membuka in house training untuk beberapa paket : Instrumentasi, Interface Programming, Microprocessor, C++ and Assemby Programming. Contact person : Supriadi, SST (081347543575), Agusma W, SST (081350092747), Arif Bram, SST (081347023452).

Kumpulblogger.com Ads Info

Terawangan (percaya atau tidak)

Petarung Linglung.06 Maret 2009, 15:28 PM. Arena pertarungan adalah tempat favoritnya. Senjata adalah mainannya. Berbagai jurus adalah makanannya. Segala bentuk kanuragan dan ilmu kedigdayaan habis tuntas dirampas.Si petarung sekarang merasa telah mencapai titik puncak kejayaan. Nun jauh di sana, sang waktu sedang menanti bertemunya para pemuja petarung dengan orang-orang yang terbantai, bertempurnya dua kekuatan. Puncak kemenangan dan puncak gundah gulana teraniaya. Wallahu a'lam. (sumber : dirahasiakan).

Pemicu sudah tercipta.Maha Besar Allah. Akhirnya pemicu terjadinya takdir-Nya ternyata ditimbulkan dari orang-orang yang memang akan "dimusnahkan"-Nya, bukan dari para pejuang kebenaran. Tunggu saja dan waspada terhadap kaum munafik. Sabar adalah kunci, istiqomah adalah pelindung. (sumber : dirahasiakan).

"Huru-hara besar".Sekitar bulan ketiga tahun 2009 akan terjadi huru-hara besar yang menjadi awal dari huru-hara yang lebih besar lagi. (sumber : dirahasiakan).

Kursi Panas.“Kursi-kursi” yang ada di seantero bumi Nusantara sekarang ini telah banyak yang meningkat suhunya. Entah disengaja atau tidak, setiap orang yang melihat menjadi “enggan”, setiap orang yang duduk di sana menjadi “panas” dan menimbulkan energi “panas” di sekitarnya. Waspada bagi yang melihat, segera introspeksi yang sedang duduk di sana. (sumber : dirahasiakan).

Injury Time.Layaknya permainan sepak bola, sekarang ini sedang berlangsung “injury time” bagi yang sedang “berkuasa” atau yang sedang “menguasai lapangan pemainan”. Semoga “injury time” ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi “semua tim”. Tetapi perlu diwaspadai, event “suddent death” bisa terjadi setiap saat. (sumber : dirahasiakan).

"Rudal nyasar".Tidak selamanya alat “pelacak panas” yang terpasang di setiap “rudal” dapat berfungsi dengan baik. Ada kalanya oleh karena sesuatu dan lain hal, bisa terjadi peristiwa “rudal nyasar”. Bisa dipastikan peristiwa “rudal nyasar” akan berakibat buruk bagi target yang sesungguhnya bukan target. Perlu diwaspadai : “yang dianggap salah belum tentu salah, yang merasa benar sudah pasti tidak benar”. “Rudal nyasar” kebanyakan terjadi oleh karena salah menterjemahkan kata “benar dan salah”. (sumber : dirahasiakan).

Conteng saya.Sekarang ini, langit telah dipenuhi oleh do’a-do’a yang pada intinya bermakna “conteng saya” yang bertarung dengan kemurnian do’a orang-orang yang teraniaya. Do’a-do’a yang bermakna “conteng saya” tetap akan berjaya selama “injury time”. (sumber : dirahasiakan).

Satria emas berkuda putih.Akan datang “satria emas berkuda putih” dengan membawa “seribu pasukan langit” yang tidak tampak bagi hati yang “tertutup nafsu”. Kedatangannya disebabkan oleh “gudang langit” yang sudah tidak mampu lagi menampung do’a orang-orang yang teraniaya. (sumber : dirahasiakan).

Pengikut

Komentar Terbaru

sang-rajawali.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Fully redesigned template by Onny Gaffar | or please Contact Me