Kesesatan yang nyata
Suatu kali, lewatlah seorang pengelana di depan pondokan sang Panembahan SukmoJati. Badannya tinggi, tegap, dan tampak guratan-guratan di wajahnya yang menampakkan sosok manusia yang penuh dengan semangat dan optimis yang tinggi.
Bertanyalah dia kepada Sang Panembahan.
Pengelana :
“Wahai Panembahan, apakah engkau tahu dimana letak desa TUJUAN ?”
SukmoJati :
“Bila engkau mengikuti jalan yang kau lalui niscaya akan sampai di desa TUJUAN.”
Pengelana :
“Sudah berapa lama engkau berada di pondokanmu ini ?”
SukmoJati :
“Tujuh belas tahun “
Pengelana :
“Bagaimana aku percaya dengan kamu, sedangkan engkau tidak pernah meninggalkan pndokanmu selama tujuh belas tahun ?”
Dengan tersenyum Sang Panembahan SukmoJati pun menjawab :
“Wahai angger yang baik rupa. Aku mengenal ada orang yang sangat percaya pada dirinya, maka dia tidak begitu mudah untuk percaya pada orang lain. Ada orang yang tidak percaya pada dirinya, maka biasanya dia mudah sekali mempercayai orang lain. Akan halnya engkau, ternyata engkau sendiri tidak pernah yakin dengan tujuan perjalananmu. Padahal jalan yang kau lalui hanya satu arah. Apa lagi yang membuatmu ragu ? Biasanya orang yang tidak percaya dengan dirinya sendiri, akan mudah percaya dengan orang lain. Sedangkan engkau tidak. Sesungguhnya engkau tergolong orang yang berada di jalan kesesatan yang nyata.”
Maka menangislah si pengelana. Lantas ia berkata,"Siapakah engkau wahai panembahan ?". "Namaku SukmoJati. Carilah arti kata namaku maka engkau akan mengenal siapa diriku"
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Beri Komentar