MOGO BHOTHONGO
Tersebutlah kisah jaman kerajaan rimba belantara dengan berbagai penghuni liarnya.
Mereka itu pada saat berkumpul kelihatan akrab. Tetapi kalau diamat-amati, ternyata yang berdekatan diam-diam ada yang menyimpan kedengkian, diam-diam mereka saling membenci, diam-diam mereka saling mengincar, diam-diam mereka saling bersiasat, diam-diam mereka saling mencurigai.
Waktu Singa berkuasa, Singa digulingkan Harimau, Harimau dijatuhkan oleh Musang, Musang ditelan Buaya, Buaya dipatuk Ular. Akhirnya Ular mati dengan sendirinya. Dan berikutnya digantikan oleh anaknya Singa kembali.
Kemudian mereka berkumpul untuk melakukan Sidang Pleno. Harimau, Musang, Buaya, Kadal, Kucing, Kancil, Kambing, Kerbau, dan Bunglon sebagai wakil masing-masing fraksi berbagai jenis keganjilan rimba belantara, bersatu mencari cara membuat siasat, mencari teman sebanyak mungkin untuk dapat membunuh Singa dan keluarganya sampai habis kalau bisa. Harimau ingin mencakar, Musang maunya merongrong, Buaya ingin mencaplok, Kadal mau sembunyi, Kucing menunggu kelengahan, Sang Kancil pun menunjukkan kecerdikannya, Kambing maunya asal saja, Kerbau mulai main seruduk, Bunglon mau mencari keuntungan. Mereka saling silang pendapat dan bertengkar. Burung-burung mulai ikut bernyanyi dan berkicau menambah ricuhnya suasana, dan semakin kaburlah mana aturan mana kesepakatan. Sang Kancil tetap merasa paling pinter, Harimau tetap merasa kuat, Bunglon selalu merasa untung, Kadal merasa selamat, Kambing merasa kenyang, Buaya sudah pulas dengan tidurnya, Kucing merasa sudah mendapatkan mangsanya, sementara Musangpun tetap dengan rongrongannya pada sesuatu yang ndak jelas.
Jauh di atas angkasa, Sang Rajawali terbang berputar-putar seolah mengawasi jalannya dinamika rimba belantara, entah apa yang ada di otaknya. Yang jelas dia bukan hakim atau wasit pertandingan. Dia terbang berputar-putar justru karena bingung……
Kemudian mereka saling mengincar lagi, mencurigai lagi , was-was lagi.
Kenapa ? … Kenapa ? … Kenapa ?! …. Dan Orang Utan pun berkata : “Karena mereka itu masih berpikir seperti manusia “.
Lihat mereka ….. !!!
Yang punya kemampuan memilih diam, yang tidak bisa apa-apa banyak bertingkah, …. Adaaaaa’ …aja. Yang lemah tidak mau mencari kekuatan, yang kuat mencari-cari kelemahan. Yang bodoh berlagak pintar, yang pintar tidak tau akan kepintarannya. Yang tau tidak mau tau, yang tidak tau tidak mencari tau. Yang banyak bicara tidak berani ngomong, yang tidak bisa bicara dipaksa untuk bicara yang akhirnya ngawur. Yang menjabat tidak tau untuk apa jabatannya, yang tidak punya jabatan senang sekali berjabat tangan. Yang berkhianat dipercaya, dan yang tidak dipercaya berlagak sudah dipercaya.
Dan akhirnya para murid TK pun bernyanyi dengan riangnya sambil bertepuk tangan :
“Semut-semut kecil … apakah kamu di dalam sana tidak takut setaaaaaaaaan ? ……”
“Oweeeeeeeeek …. Oweeek !”, itu jawabmu.
“Semut-semut kecil …. Apakah kamu di dalam sana tidak takut caciiiiiiiiing ? …… “
“Mereka nggak usah dibunuh, nanti pasti mati sendiri !!!”, itu jawabmu.
Amiiiin.
oleh :
Sontoloyo (salah satu kawan karib seperjalanan)
http//: www.des.bingung.cuk.com
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Beri Komentar