Serat Musarar Jayabaya
Diawali dengan pertanda suatu masa atau periode dalam Sinom Bait ke 18 yang berbunyi :
”Dene jejuluke nata, Lung gadung rara nglingkasi, Nuli salin gajah meta, Semune tengu lelaki, Sewidak warsa nuli, Ana dhawuhing bebendu, Kelem negaranira, Kuwur tataning negari, Duk semana pametune wong ing ndesa.”
Artinya :
”Nama rajanya Lung gadung rara nglikasi kemudian berganti gajah meta semune tengu lelaki. Enam puluh tahun menerima kutukan sehingga tenggelam negaranya dan hukum tidak karu-karuan. Waktu itu pajaknya rakyat adalah tidak sesuai dengan penghasilan rakyat”
Perlambang :
Bait ke 20 :
”Bojode ingkang negara, Narendra pisah lan abdi, Prabupati sowang-sowang, Samana ngalih nagari, Jaman Kutila genti, Kara murka ratunipun, Semana linambangan, Dene Maolana Ngali, Panji loro semune Pajang Mataram.”
Artinya :
”Negara rusak. Raja berpisah dengan rakyat. Bupati berdiri sendiri-sendiri. Kemudian berganti jaman Kutila. Rajanya Kara Murka. Lambangnya Panji loro semune Pajang Mataram.”
Perlambang :
Bait ke 21 :
”Nakoda melu wasesa, Kaduk bandha sugih wani, Sarjana sirep sadaya, Wong cilik kawelas asih, Mah omah bosah-basih, Katarajang marga agung, Panji loro dyan sirna, Nuli Rara ngangsu sami, Randha loro nututi pijer tetukar.”
Artinya :
”Nakhoda ikut serta memerintah. Punya keberanian dan kaya. Sarjana (orang pandai) tidak berdaya. Rakyat kecil sengsara. Rumah hancur berantakan diterjang jalan besar. Kemudian diganti dengan lambang Rara ngangsu, randha loro nututi pijer tetukar.”
Menggambarkan situasi Negara yang sangat besar dipengaruhi oleh kekuatan asing.
Perlambang :
Bait ke 22 :
”Tan kober paes sarira, Sinjang kemben tan tinolih, Lajengipun sinung lambang, Dene Maolana Ngali, Samsujen Sang-a Yogi, Tekane Sang Kala Bendu, Ing Semarang Tembayat, Poma den samya ngawruhi, Sasmitane lambang kang kocap punika.”
Artinya :
”Tan kober paes sarira, Sinjang kemben tan tinolih itu sebuah lambang yang menurut Seh Ngali Samsujen datangnya Kala Bendu. Di Semarang Tembayat itulah yang mengerti/memahami lambang tersebut.”
Perlambang :
“Semarang Tembayat” merupakan tempat yang masih misteri dimana di dalam Surat Terbuka kepada SBY bapak Budi Marhaen menggambarkan sbb :
”Jawaban dan solusi guna mengatasi carut marut keadaan bangsa ini ada di ”Semarang Tembayat” yang telah diungkapkan oleh Prabu Joyoboyo. Guna membantu memecahkan misteri ini dapatlah saya pandu sebagai berikut :
Bait ke 27 :
“Dene besuk nuli ana, Tekane kang Tunjung putih, semune Pudhak kasungsang, Bumi Mekah dennya lair, Iku kang angratoni, Jagad kabeh ingkang mengku, Juluk Ratu Amisan, Sirep musibating bumi, Wong nakoda milu manjing ing samuwan,”
Artinya :
“Kemudian kelak akan datang Tunjung putih semune Pudak kasungsang. Lahir di bumi Mekah. Menjadi raja di dunia, bergelar Ratu Amisan, redalah kesengsaraan di bumi, nakhoda ikut ke dalam persidangan.”
Perlambang :
Bait ke 28 :
“Prabu tusing waliyulah, Kadhatone pan kekalih, Ing Mekah ingkang satunggal, Tanah Jawi kang sawiji, Prenahe iku kaki, Perak lan gunung Perahu, Sakulone tempuran, Balane samya jrih asih, Iya iku ratu rinenggeng sajagad.”
Artinya :
“Raja utusan waliyullah. Berkedaton dua di Mekah dan Tanah Jawa. Letaknya dekat dengan gunung Perahu, sebelah barat tempuran. Dicintai pasukannya. Memang raja yang terkenal sedunia.”
Perlambang :
Dalam budaya spiritual Jawa keberadaan watu gilang sangat lekat dengan eksistensi seorang raja. Insya Allah..
Pemimpin tersebut akan mampu memimpin Nusantara ini dengan baik, adil dan membawa kepada kesejahteraan rakyat, serta menjadikan Nusantara sebagai ”barometer dunia” (istilah Bung Karno : ”Negara Mercusuar”).
4 komentar:
saya balung tunggal, (balungtunggal@gmail.com) nyasar semarang tembayat, aku feeling boyoyali - salatiga. manusia yang akan muncul, aku liat nguasai kekuatan 4 mustika sangat sakti. ('yang dulu dipegang gak sempurna oleh (alm) pak harto, tapi walaupun gak sempurna, pak harto gak mempan luka, istilah kulit bgak boleh lecet, darah setitik gak boleh netes, itu sakti nya mustika (saya buka dikit " rb kalo kata manusia"). nah manusia ini lagi dibates geraknya oleh Maha Tunggal, nunggu waktu bebas. coba terusin jongko joyoboyo ini, ada kata2... deket2 tutup tahun ...di klaten manusia ini udah di kasih tau oleh khodam "pangeran sambernyowo", katanya"kamu boleh nguasai tanah jawa, asal dibawa kedalam jalan Allah SWT.ini manusia kalo maju selangkah bertindak, 2 manusia akan mati, namun beliau ini selalu mikir tanggung jawabnya ke Maha Tunggal, hingga hati2 bertindak. coba lihat dengan sempurna jongko joyoboyo tersebut.
"silahkan sang prabu masuk islam, tapi mohon dicatat, 500 tahun lagi kami balikkan lagi ke agama buddha" - sabdo palon.
semarang tembayat. kalo di telusuri lokasi yg ada 2 mata air dan 3 pohon beringin ada di sekitar semarang barat.
Ratu amisan maksudnya kira2 apa yg wan? Salam - vj
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Beri Komentar