Kawan dan Musuh Sang SukmoJati
Sang Panembahan SukmoJati sedang terlibat diskusi serius di pondokannya yang tampak sangat reot walau sebenarnya kokoh luar biasa dalam hal menghadapi keganasan alam di sekitarnya. Kawan diskusinya adalah Kyai Resik Rogo.
“SukmoJati, bagaimana engkau memenuhi kebutuhan hidupmu selama ini ?”.
SukmoJati menjawab,”Dengan apa yang ada di seluruh anggota tubuhku pemberian Sang Hyang Esa untuk dapat mengambil manfaat apapun yang ada di sekitarku, sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia”.
“Bagaimana engkau hidup sendirian di rimba belantara ini ?”, kata Kyai Resik Rogo melanjutkan. Sambil tersenyum SukmoJati meneruskan,”Aku tidak sendirian. Aku selalu dikelilingi oleh kawan-kawan dan musuh-musuhku”. “Siapakah gerangan mereka ?”, lanjut Kyai Resik Rogo penasaran.
Seketika suasana menjadi hening, mencekam, baik SukmoJati maupun Resik Rogo sama-sama terdiam. Tiba-tiba terdengarlah suara tanpa diketahui asalnya yang mengulas bait-bait seperti berikut :
Duhai Sang Hyang Esa
Tiada mampu satu ruh-pun mengelak dari janji atas-Mu di alam arwah
Di dalam rahim sang ibu, aku ditemani oleh keempat pengiringku …..
• Keselamatan
• Keyakinan
• Ketuhanan
• Pengenalan
Setiap dua darinya bisa menjadi kawan atau musuhku kelak, entah yang mana
Sebelum aku dikeluarkan dari gua garba sang bunda,
Sang Hyang Esa pun memberiku empat bekal hidup di dunia,…..
• Rejeki yang dibagikan
• Rejeki yang dijamin
• Rejeki yang dicari
• Rejeki yang diutamakan
Setiap dua darinya bisa menjadi kawan atau musuhku kelak, entah yang mana
Saat aku dikeluarkan dari gua garba sang bunda,
Sang Hyang Esa pun menghantarkan diriku dengan empat pengiring :
• Air ketuban
• Air seni
• Ari-ari
• Darah segar
Setiap dua darinya bisa menjadi kawan atau musuhku kelak, entah yang mana
Dan setiap bagiannya, terkandunglah empat unsur alam :
• Air
• Api
• Angin
• Tanah
Setiap dua darinya bisa menjadi kawan atau musuhku kelak, entah yang mana
Selama aku berkelana di dunia fana ini, Sang Hyang Esa selalu mengutus empat pengiring utama bagiku :
• Petunjuk
• Kesejahteraan
• Peringatan
• Kematian
Setiap dua darinya bisa menjadi kawan atau musuhku kelak, entah yang mana
Selama aku menempuh jalan ketuhanan untuk dapat pulang kembali ke kampung halaman yang abadi, Sang Hyang Esa juga membekali diriku dengan empat mustika :
• Akal
• Hati
• Pancaindera
• Jiwa
Setiap dua darinya bisa menjadi kawan atau musuhku kelak, entah yang mana
Sungguh dunia ini tiada pernah sepi dari mereka semua, bahkan lebih ramai dibandingkan dengan hiruk pikuk kesibukan seluruh manusia di bumi ini.
1 komentar:
Wah bingung nih. Ilmu hikmah tinggi neh.....
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Beri Komentar