Ki Semar Sang Dewa Ismaya telah mengacak-acak langit
Ternyata Ki Semar yang sesungguhnya perwujudan Dewa Ismaya, bisa juga mengamuk sejadi-jadinya.
Seluruh kawasan Kahyangan diacak-acak dengan kemarahan yang memuncak. Tak satupun dewa di sana yang mampu menghentikannya, tak terkecuali Sang Hyang Otipati Raja Kahyangan.
Tidak satupun yang mengetahuinya mengapa Dewa Ismaya begitu marahnya. Yang jelas seluruh Kahyangan telah porak poranda dan seluruh penghuninya terpaksa lari tunggang langgang menuju Goa Pertapaan Sang Hyang Pramesti, kakek dari seluruh Dewa dan ayahanda dari Ismaya sendiri.
"Ismaya, mengapa kamu harus berbuat begini ? Tidak cukupkah keinginanmu untuk menjadi manusia hingga engkau kembali lagi ke Kahyangan walau dengan wajah yang berbeda ?". Kata Ismaya,"Ayahanda, demi cintaku pada manusia yang telah dipermainkan oleh para dewa yang sok punya aturan bagi dunia, maka lebih baik aku yang marah daripada mereka yang tidak memiliki apa-apa dibandingkan para dewa. Tidak cukupkah para dewa mempermainkan manusia....?"
"Hmmm.....Ismaya. Hal ini tidak akan terjadi jika manusia itu sendiri tahu akan jati dirinya sehingga tahu harus berbuat apa bagi jagadraya. Dewa hanyalah simbol bagi kekuatan yang Maha Dahsyat yang kekal dan hakiki, yang sesungguhnya manusia dapat menemukannya melalui penjernihan akal & hatinya. Bagi yang tidak melakukannya maka mereka akan menemukan seribu dewa". Ismaya pun terdiam. Kemudian dia segera kembali ke mayapada dengan ujudnya semula, Ki Semar.
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Beri Komentar