Sang-rajawali.blogspot.com

Situs personal yang memuat artikel tentang seni, budaya, filsafat, religi, humaniora, mistik, politik, teknologi, free-stuff.
Kirimkan artikel/iklan anda ke : admin.sang-rajawali.blogspot.com. Artikel yang sesuai dengan konten blog ini akan diseleksi dan dimuat di blog ini sesuai katagorinya. Untuk pemasangan iklan private pada "banner jin" akan dimuat setelah kiriman di-approve oleh admin.

Iklan 125 X 125

Iklan 125 X 125

Iklan 125 X 125

My Little Family

My Little Family
Aku - Nurlita Dyah Asmarani - Shourraya Callista (2th)

25 February 2009

Menjadi Percaya Diri

Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya (silahkan klik di sini) tentang bagaimana luar biasanya otak manusia. Dengan ribuan bahkan jutaan sel syaraf yang mampu terhubung secara “unik” dimana setiap hubungan yang terjadi (synapsis) bila teraktivasi akan menghasilkan “sesuatu” sesuai dengan maksud dan tujuannya. Sekarang bagaimana kita mampu mengolah kekuatan daya pikir tersebut untuk dioptimalkan agar menjadi orang yang penuh dengan percaya diri.

Kita tahu dengan pasti bahwa di dunia ini selalu terjadi apa yang dinamakan “pasangan”, seperti misalnya : baik-buruk, benar-salah, lelaki-perempuan, siang-malam, dll. Setiap pasangan selalu mengandung kutub yang saling berlawanan walau sebenarnya terhubung secara unik dan saling terkait. Buktinya, tidak ada “baik” jika tidak ada “buruk”, tidak ada “benar” jika tidak ada “salah”, dan seterusnya.
Dalam hal ini yang coba kita “selami” adalah “hubungan unik dan saling terkait dari dua kutub yang saling berlawanan” dari setiap “pasangan” yang ada di muka bumi ini. Artinya setiap “entity” pada setiap “pasangan” akan menjadi “pembanding” atau pun “lawan” bagi entity yang lain pada “pasangan” itu.

Kembali pada masalah “percaya diri” maka entity lawannya adalah “tidak/kurang percaya diri”. Lebih singkatnya langsung saja kita coba untuk mengumpulkan beberapa fenomena penyebab kurang “percaya diri” berdasarkan pengamatan sehari-hari, seperti berikut ini :

  • Anggapan yang berlebihan terhadap kelebihan orang lain dibanding diri sendiri. Misalnya : memuji kecerdasan teman yang berlebihan sehingga kecerdasan sendiri tidak lagi dipercaya.
  • Anggapan terhadap diri sendiri yang “lemah & penuh kekurangan” sehingga ada rasa ketergantungan terhadap orang lain yang berlebihan. Misalnya : bila sedang menghadapi masalah, yang pertama kali terbetik pada benaknya adalah siapa orang dekat yang bisa menolong, bukan berpikir bagaimana menghadapi masalah tersebut.
  • Sering menduga-duga perkiraan hasil dari sesuatu yang akan dilakukan yang lebih mengarah pada “dugaan hasil negatif”. Misalnya : jika akan melakukan sesuatu sering muncul di dalam benak kata-kata seperti “jangan-jangan….”, “kalau gagal bagaimana….”, dan lain-lain.
  • Dan lain-lain.
Secara ringkas, pada dasarnya terdapat tiga hal yang menjadi penyebab utama timbulnya rasa kurang percaya diri, yaitu :
  • Menilai orang lain serba berkelebihan.
  • Menilai diri sendiri serba berkekurangan.
  • Sering berpikir negatif terhadap dugaan hasil dari apa yang akan dilakukan.
Jika kita menggunakan konsep “pasangan kutub” seperti uraian sebelumnya maka untuk menjadi percaya diri semestinya yang dilakukan adalah :
  • Menilai orang lain serba berkekurangan.
  • Menilai diri sendiri serba berkelebihan.
  • Sering berpikir positif terhadap dugaan hasil dari apa yang akan dilakukan.
Jika hal di atas kita terapkan mungkin kita akan menjadi “over confidence” atau kelewat percaya diri bahkan akan mengarah pada sifat sombong.
Mari kita coba sedikit mengembangkan pola hubungan sel syaraf kita agar menghasilkan “synapsis” yang bila diaktivasi akan menghasilkan “sesuatu” yang arif dan bijak, menjadi seperti demikian :
  • Mengakui kelebihan orang lain sesuai dengan porsinya serta menilai kekurangan orang lain juga sesuai dengan porsinya.
  • Menilai kelebihan diri sendiri secara obyektif dan mau serta mampu mengoptimalkan kelebihan tersebut untuk “menutupi” kekurangan orang lain.
  • Mengakui kekurangan diri sendiri secara jujur dan mau serta mampu meneladani kelebihan orang lain untuk “menutupi” kekurangan diri sendiri secara arif dan bijak.
  • Selalu berpikir positif tentang apapun hasil dari sesuatu yang akan dilakukan.
Sedikit uraian tentang bagaimana nikmatnya “percaya diri” :
  • Tidak pernah ragu untuk melakukan sesuatu yang telah dipikir dan dipertimbangkan secara matang oleh diri sendiri. Apapun nasehat atau pertimbangan dari orang lain hanyalah sebagai referensi belaka. Tidak lebih.
  • Tidak pernah menyalahkan orang lain dengan apapun yang telah dilakukannya sendiri.
  • Tidak pernah menyesal, sakit, sedih, susah, frustasi yang berlebihan dari setiap hasil yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh karena diri sendiri telah yakin dengan pertimbangan sendiri tentang baik dan buruknya dari apa yang akan dilakukan. Andaikata hasil tidak sesuai maka diri sendiri percaya bahwa ada “hikmah” yang tersembunyi di dalamnya.
  • Tidak pernah merasa bangga, senang, bahagia yang berlebihan dari setiap hasil yang sesuai harapan oleh karena semua itu telah dipertimbangkan secara matang sebelumnya.

Menjadi percaya diri bukan berarti untuk menjadi lebih dari orang lain. Menjadi percaya diri adalah langkah awal untuk dapat menjadi orang yang arif dan bijak, yang mampu memandang segala sesuatu di sekitarnya secara obyektif dan selalu mempertimbangkan manfaat atau mudharat dari setiap apa yang akan dilakukan.


Be your self…….be confidence ......!!!

Wallahu a’lam bissawaab. doa



0 komentar:

Beri Komentar

 

Public Ads Info

PT. Reyvita Salsabila. Agen perjalanan untuk ONH Plus, domestik, dan luar negeri. Kantor pusat Jl. A. Wahab Syahrani - Samarinda - Kalimantan Timur. Contact Person : Syafii Jafar (08125523874).

In house Training. Komunitas Pengembangan Teknologi - Polnes telah membuka in house training untuk beberapa paket : Instrumentasi, Interface Programming, Microprocessor, C++ and Assemby Programming. Contact person : Supriadi, SST (081347543575), Agusma W, SST (081350092747), Arif Bram, SST (081347023452).

Kumpulblogger.com Ads Info

Terawangan (percaya atau tidak)

Petarung Linglung.06 Maret 2009, 15:28 PM. Arena pertarungan adalah tempat favoritnya. Senjata adalah mainannya. Berbagai jurus adalah makanannya. Segala bentuk kanuragan dan ilmu kedigdayaan habis tuntas dirampas.Si petarung sekarang merasa telah mencapai titik puncak kejayaan. Nun jauh di sana, sang waktu sedang menanti bertemunya para pemuja petarung dengan orang-orang yang terbantai, bertempurnya dua kekuatan. Puncak kemenangan dan puncak gundah gulana teraniaya. Wallahu a'lam. (sumber : dirahasiakan).

Pemicu sudah tercipta.Maha Besar Allah. Akhirnya pemicu terjadinya takdir-Nya ternyata ditimbulkan dari orang-orang yang memang akan "dimusnahkan"-Nya, bukan dari para pejuang kebenaran. Tunggu saja dan waspada terhadap kaum munafik. Sabar adalah kunci, istiqomah adalah pelindung. (sumber : dirahasiakan).

"Huru-hara besar".Sekitar bulan ketiga tahun 2009 akan terjadi huru-hara besar yang menjadi awal dari huru-hara yang lebih besar lagi. (sumber : dirahasiakan).

Kursi Panas.“Kursi-kursi” yang ada di seantero bumi Nusantara sekarang ini telah banyak yang meningkat suhunya. Entah disengaja atau tidak, setiap orang yang melihat menjadi “enggan”, setiap orang yang duduk di sana menjadi “panas” dan menimbulkan energi “panas” di sekitarnya. Waspada bagi yang melihat, segera introspeksi yang sedang duduk di sana. (sumber : dirahasiakan).

Injury Time.Layaknya permainan sepak bola, sekarang ini sedang berlangsung “injury time” bagi yang sedang “berkuasa” atau yang sedang “menguasai lapangan pemainan”. Semoga “injury time” ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi “semua tim”. Tetapi perlu diwaspadai, event “suddent death” bisa terjadi setiap saat. (sumber : dirahasiakan).

"Rudal nyasar".Tidak selamanya alat “pelacak panas” yang terpasang di setiap “rudal” dapat berfungsi dengan baik. Ada kalanya oleh karena sesuatu dan lain hal, bisa terjadi peristiwa “rudal nyasar”. Bisa dipastikan peristiwa “rudal nyasar” akan berakibat buruk bagi target yang sesungguhnya bukan target. Perlu diwaspadai : “yang dianggap salah belum tentu salah, yang merasa benar sudah pasti tidak benar”. “Rudal nyasar” kebanyakan terjadi oleh karena salah menterjemahkan kata “benar dan salah”. (sumber : dirahasiakan).

Conteng saya.Sekarang ini, langit telah dipenuhi oleh do’a-do’a yang pada intinya bermakna “conteng saya” yang bertarung dengan kemurnian do’a orang-orang yang teraniaya. Do’a-do’a yang bermakna “conteng saya” tetap akan berjaya selama “injury time”. (sumber : dirahasiakan).

Satria emas berkuda putih.Akan datang “satria emas berkuda putih” dengan membawa “seribu pasukan langit” yang tidak tampak bagi hati yang “tertutup nafsu”. Kedatangannya disebabkan oleh “gudang langit” yang sudah tidak mampu lagi menampung do’a orang-orang yang teraniaya. (sumber : dirahasiakan).

Pengikut

Komentar Terbaru

sang-rajawali.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Fully redesigned template by Onny Gaffar | or please Contact Me