Membedah semboyan “Seribu kawan terlalu sedikit satu lawan terlalu banyak”
Semboyan “seribu kawan terlalu sedikit satu lawan terlalu banyak” yang merupakan semboyan Mas Tukul “Bukan Empat Mata” ternyata mengandung makna yang luar biasa yang dapat dijadikan salah satu “way of life”. Semboyan ini menarik untuk dibedah dari segala sudut pandang agar kita dapat lebih menjadi arif dan bijak di dalam hidup ini.
Menyimak artikel yang sebelumnya (silahkan klik di sini) yang telah menguraikan tentang “pasangan” yang selalu ada di muka bumi ini, maka semboyan di atas ternyata suatu pemaknaan arif dan bijak dari suatu “pasangan” dengan entity mayor “sedikit/banyak” seperti berikut :
Seribu kawan terlalu sedikit, Seribu kawan terlalu banyak
Bila dimaknai dengan entity mayor “kawan/lawan” maka akan menjadi seperti berikut :
Seribu kawan terlalu sedikit, Seribu lawan terlalu sedikit
Dan masih banyak lagi kombinasi entity yang dapat dibuat. Apapun kombinasinya, yang pasti hasilnya adalah “synapsis negatif”.
Mari kita kaji ulang semboyan di atas dengan konsep “pasangan entity” seperti berikut :
Seribu kawan terlalu sedikit, Satu lawan terlalu banyak
Ternyata semboyan di atas meskipun mengandung “pasangan entity” yang lazimnya berlawanan tetapi mengandung makna “tidak berlawanan”. Artinya, jika “seribu kawan terlalu sedikit” maka sudah barang tentu “Satu lawan terlalu banyak”. Semboyan ini ternyata mampu mengemas suatu “pasangan entity” menjadi suatu “synapsis positif”.
Sekarang kita coba membangun “synapsis positif” dari teknik Mas Tukul di dalam menciptakan semboyan di atas dengan contoh seperti ini :
Saya menghormati dia karena dia berlaku sopan
Saya membenci dia karena dia berlaku tidak sopan
Frase di atas tampaknya wajar tetapi bisa menjadi “synapsis negatif” bila selalu teraktivasi di memori otak kita.
Bila kita coba mengubah menjadi seperti demikian :
Saya menghormati dia agar dia berlaku sopan
Meskipun dia membenci saya dengan berlaku tidak sopan
Nah, ketemu juga akhirnya “synapsis positif” nya seperti yang Mas Tukul ciptakan.
Masih terlalu banyak frase-frase seperti di atas di kehidupan nyata ini yang semestinya kita mampu “membangun ulang” untuk menciptakan “synapsis positif” yang nantinya akan kita tanamkan di dalam memori otak kita.
Apa manfaatnya ? Sederhana sekali. Bahkan harddisk-pun kalau digunakan untuk menyimpan yang “kotor-kotor” akan berpengaruh besar pada keandalan hard-disk tersebut. Bayangkan bila itu terjadi pada memori otak kita.
Be your self…….!!!
Wallahu a’lam bissawaab.
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Beri Komentar