Jenis pemimpin menurut Ki Sukmojati
Sukmojati sedang asyik duduk di beranda padepokannya menjelang tengah malam tiba. Entah darimana asalnya, tiba-tiba terdengar suara memanggilnya. “Sukmojati…!!! Bicaralah engkau dengan dirimu sendiri. Sampaikan apapun pengetahuanmu tentang manusia. Pantaskah engkau menjadi manusia, hingga engkau harus menerima amanah Allah untuk menjadi khalifah bagi jagad-Nya “.
Sukmojati tersentak. Ia terdiam sejenak. Kemudian tanpa basa-basi lagi, tanpa mencari siapa dan darimana sumber suara itu, maka berbicaralah Sukmojati sendirian seperti orang gila.
Pemimpin, pastilah ada yang dipimpinnya. Manusia, selama belum mampu memimpin dirinya sendiri, mestilah sadar dan siap untuk dipimpin oleh sesamanya.
Menurutku, ada berbagai jenis pemimpin di dunia ini.
Pemimpin Gila
Manusia yang merasa menjadi pemimpin, padahal tidak ada satupun di sekitarnya yang sedang dipimpinnya. Dia memimpin seolah ada yang dipimpinnya, seolah ada yang mau dipimpinnya, seolah ada yang menuruti apapun perintahnya. Padahal tidak ada sama sekali.
Pemimpin Ambisi
Dia menjadi pemimpin oleh karena keinginan dirinya dan didukung oleh segala kekuatan yang dimilikinya. Maka dia hanya menjadi pemimpin bagi kekuatannya. Orang-orang yang ada di sekitarnya hanyalah sekedar makhluk hidup yang menerima akibat apapun dari kekuatan yang dimilikinya.
Pemimpin Lupa Diri
Dia dinyatakan sebagai pemimpin, tetapi lebih banyak melakukan segala sesuatu sesuka dirinya. Dia lupa bahwa ada orang-orang di sekitarnya yang perlu diperhatikan dan dipimpinnya. Dia lupa bahwa dirinya masih ada dan dilihat dengan jelas oleh banyak orang apapun yang dilakukannya.
Pemimpin Bodoh
Dia dinyatakan sebagai pemimpin, tetapi lebih banyak menyerahkan tugas-tugas kepemimpinannya kepada orang-orang yang dipimpinnya. Dia hanyalah seperti boneka yang dipajang di etalase untuk hanya sekedar dilihat dan dikomentari cara penampilannya.
Pemimpin Lemah
Dia dinyatakan sebagai pemimpin, tetapi selalu ragu dalam melakukan segala sesuatu sehingga selalu tergantung pada orang-orang yang dipimpinnya. Dia seperti seorang pelayan bagi pelayannya. Sedangkan pelayanlah yang jadi jurangannya.
Pemimpin Terpaksa
Dia dinyatakan sebagai pemimpin oleh karena situasi dan kondisi yang memaksanya untuk mau tidak mau menjadi pemimpin. Dalam perjalannya, bisa jadi rasa tanggungjawab dirinya sebagai pemimpin akan selalu bertabrakan dengan penyebab dirinya menjadi pemimpin.
Pemimpin Sejati
Dia tidak memerlukan pengakuan orang lain sebagai pemimpin. Dia selalu diperlukan pada waktu dan keadaan yang memang seharusnya. Dia mengutamakan orang lain pada saat sedang memimpin, dan mengurus dirinya sendiri pada saat sedang tidak memimpin.
“Sukmojati ….!!!”, terdengar lagi suara misterius itu. “Menurutmu, jenis pemimpin mana sekarang ini yang lebih banyak ….!!!!”.
“Pemimpin Gila….!!!”, jawab Ki Sukmojati.
Wallahu a’lam bissawaab.
1 komentar:
sepertinya sekarang lagi musim pemimpi yg mau jadi pemimpin
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Beri Komentar