Polnes akan dikunjungi Mendiknas - 11 Maret 2009
Setelah sekian lama "bertapa" di Lab. Elektro, ternyata ada juga info yang nyasar ke Mas Don. Menurut gosip, Polnes akan dikunjungi oleh Mendiknas pada tanggal 11 Maret 2009. Hebat ya Polnes-ku...
. Katanya tidak hanya pak Menteri yang akan datang berkunjung. Siapa lagi yach ? Trus apa sih agenda pak Menteri ?
Menurut wartawan sang-rajawali.blogspot.com dengan code-name "chacha-212" yang berusaha meliput secara diam-diam persiapan Polnes menyambut para tamu kehormatan, ternyata selain pak Mendiknas hadir pula para pimpinan Perguruan Tinggi lain (pastinya siapa saja yang hadir dan dari PT mana belum didapat info-nya). "chacha-212" juga melaporkan bahwa ternyata kunjungan Pak Mendiknas pada tanggal 11 Maret 2009 nanti di Polnes adalah dalam rangka untuk "memperkuat" Undang-undang BHP (Badan Hukum Pendidikan) kepada para pelaksana pendidikan Pendidikan Tinggi. Agenda yang lain adalah sekaligus "menyaksikan" (atau apa ya istilah yang tepat...) penyerahan sertifikat ISO 9001:2000 Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA).
Wah tambah hebat aja nih Polnes-ku.....
Hmmm.....SPMA. Kayaknya mas Don dulu rasanya pernah kenal deh dengan istilah ini. Kalo dulu sih katanya SPMA itu adalah salah satu Sistem Manajemen Mutu yang berbasiskan ISO 9001:2000. Artinya, jika namanya adalah "Sistem Penjaminan Mutu Akademik" Polnes maka yang "dijaminkan" oleh ISO 9001:2000 adalah sistem manajemen mutu akademik Polnes selama telah memenuhi syarat-syarat yang ada pada ISO 9001:2000.
Ringkasnya sih begini, dokumen-dokumen standar yang telah dipersyaratkan oleh ISO 9001:2000 wajib dilengkapi. Kemudian, melalui GAP Analysis (istilah apa lagi neh.....), juga akan dilihat interaksi dan implementasi dari kebijakan, sasaran, dan prosedur termasuk pencapaian sasarannya. Setahu mas Don sih yang melakukan GAP Analysis adalah PT. SGS, wakil ISO di Indonesia.
Nah, pada tanggal 11 Maret 2009 nanti Polnes akan secara "ceremonial" menerima Sertifikat ISO 9001:2000 dengan disaksikan oleh Pak Mendiknas. Berarti Polnes sudah memenuhi syarat "penjaminan mutu akademik" yach. Entahlah....Wallahu a'lam bissawaab.
Trus gimana yach.....apakah SPMA berbasis ISO 9001:2000 itu salah satu sasarannya adalah "dosen wajib meluluskan" mahasiswanya ? Entahlah.....Wallahu a'lam bissawaab. Kalo' mas Don sendiri sih ndak mau repot. Terserah deh mau dibilang udah gak idealist lagi juga boleh. Yang penting ngajar, kasih nilai, kalo' ada nilai yang "jatuh" ya diusahakan "ndak jatuh", trus serahkan ke bagi. administrasi, selesai......Trus ngeblog lagi .
Daripada nanti tambah repot ditanyain macem-macem, kenapa nilai jatuh, apa sudah dipantau dengan baik, apa sudah diusahakan pembinaan, dll, yang pada akhirnya sih maunya di "lulus" kan....Wahh.....repot kan ? Pertanyaaan-pertanyaan yang mengarah pada ketidakpercayaan terhadap kredibilitas dosen . Kuatirnya nanti, yang tambah parah, jangan-jangan di"cap" mbalelo alias "opposant"
. Tapi kenyataan lho......
Wah ngelantur yach. Kembali ke laptop (he...he...he).
Akan halnya pak Mendiknas yang mau dateng yang konon katanya dalam rangka "sosialisasi" UU BHP, menurut "agen" yang dapat dipercaya kemungkinan akan diramaikan oleh kedatangan para tamu tak diundang .....Forum Mahasiswa ... entah dari mana aja. Kenapa yach ? Memang mahasiswa mau ngapain sih ? Apa kepentingan mahasiswa terhadap UU BHP ? Nah, ini dia nih yang menarik. Ada apa sebenarnya dengan BHP ?
Entahlah ... mas Don juga gak paham tuh. Kebanyakan model dan aturan di dunia pendidikan kita kayaknya semakin membuat sesak pikiran kita. Walhasil, memori otak yang seharusnya dioptimalkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, kemungkinan perlu di-refresh, atau bahkan bila perlu di format ulang aja. Daripada sering "stack" menghadapi tugas-tugas pengabdian yang semakin ribet urusannya.
Pendapat mas Don sih sederhana. Begini :
- Adanya UU BHP mencerminkan bahwa bangsa Indonesia sudah mulai "ketularan" pola pikir orang-orang liberal. Apapun itu, kita ya tetap Bangsa Indonesia yang telah memiliki cita-cita luhur yang telah dituangkan oleh para pendahulu kita dengan susah payah dan pengorbanan yang tidak terukur, ke dalam UUD 1945. Baca deh baik-baik pasal-pasal UUD 1945 yang berkaitan dengan pendidikan. Kira-kira UU BHP sejalan atau tidak ya dengan UUD 1945. Daripada ribet, cepet aja diambil sikap. Jika UU BHP yang dipertahankan maka UUD 1945 harus segera direvisi, atau sebaliknya. (Gimana dengan Polnes ? .... Entahlah).
- Untuk menjadi populer di mata masyarakat, semestinya Polnes tidak harus meminta bantuan pengakuan "secarik kertas" dari ISO. Sekarang ini, bahkan entah sampai kapanpun Polnes berdiri mestinya Polnes lebih mengarahkan "serangan fajar" nya ke lapisang masyarakat pengguna (consumer capital). Bila"hati" masyarakat telah diraih, apa lagi yang perlu dikuatirkan untuk kemajuan dan pencapaian cita-cita Polnes. (Apa sih cita-cita Polnes ? .... Entahlah
).
- Konsekuensi logis dari apapun yang kita lakukan, terutama yang berhubungan dengan banyak orang, adalah lebih dilihat pada aspek "dampak/akibat" baik positif maupun negatif. Bukan pada aspek "sebab". Artinya, apapun yang kita lakukan akan bernilai positif atau negatif, tergantung dari dampak/akibat yang dirasakan oleh banyak orang, terutama orang-orang sekitar. Nah, apalagi argumentasi yang harus digunakan jika "rakyat" telah menjawab dengan berbekal apapun yang mereka rasakan ? Entahlah ......
Apapun itu, mas Don ucapin dari lubuk hati yang paling luar ........

Peace for all.....

Keep your spirit for all "The Warrior"

Be cool tobe good future....!!!

0 komentar:
Beri Komentar