Sejarah BATHOSHAI (Bagian 1)
Awalnya, kumpulan ini lebih banyak membahas strategi-strategi ke depan tentang kehidupan dan aktivitas kemahasiswaan di Polnes. Lambat laun isi obrolan berkembang ke hal-hal yang lebih luas dan hampir-hampir tidak berbatas. Wajar mungkin, karena faktor waktu luang yang tersedia di malam hari sangat mendukung terjadinya kondisi seperti ini.
Tepat sekitar tahun 1999 mereka bersepakat untuk berkomitmen di dalam suatu komunitas yang terkonsentrasi untuk membicarakan masalah hati yang saat itu dinamai "Majelis Pengkajian Hati". Dan mereka memintaku sebagai nara sumber di setiap pertemuan yang tidak terjadwal. Nama ini dipilih oleh karena kemajemukan keyakinan dari semua anggota yang ada, Islam, Kristen Protestan, Budha, Katholik, Aliran Kepercayaan, dan bahkan kulihat ada juga yang atheis walau tidak terlihat secara nyata.
Sedikit aneh memang, apapun pendapat tentang mereka, khususnya semua orang di sekitar, pada kenyataannya Polnes secara tidak langsung sangat bergantung dengan mereka, terutama dalam menghadapi event-event penting, baik mereka terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Dan bahkan terkadang hal-hal seputar kehidupan sehari-hari yang seharusnya bukan takaran usia mereka, banyak orang lebih bergantung pada mereka, tidak terkecuali masyarakat sekitar Polnes.
Di tahun 2002, Polnes mempercayakan kepada mereka untuk mengikuti Indonesian Robot Contest (IRC) di Surabaya, yang mau tidak mau menjadi tantangan besar bagi mereka untuk dapat mengenalkan Polnes ke dunia luar. Harus diakui saat itu Polnes hanya tercatat sebagai salah satu Politeknik di Indonesia tanpa banyak orang mengenalnya.
Usaha mereka saat itu tidak begitu mendapatkan dukungan yang cukup, walau Polnes sangat membanggakannya, terbukti dengan hadirnya Bapak Gubernur (saat itu adalah H. Suwarna, A.F) di dalam acara Ekspedisi road to IRC 2002 yang diadakan Polnes, biasa .... gaya retorika para birokrat untuk mengenalkan jualan mereka yang sudah barang tentu masih patut diajukan pertanyaan sebanyak mungkin apa tujuannya, bagaimana mencapainya, adakah proses evaluasinya, dan apa tindaklanjut dari evaluasi yang telah dilakukan.
Atas rembukan di antara mereka, akhirnya robot buatan mereka dinamai "Bathoshai", yang diambil dari salah satu kartun TV saat itu yang mencerminkan seorang pendekar samurai dengan karakter yang unik : tak banyak bicara, tak pernah melawan yang bukan tandingan, tak suka menunjukkan diri, selalu lemah lembut walau akan lebih kasar bila ada yang memaksa, selalu menunduk bila berjalan, membunuh tanpa ekspresi .........
Akhirnya mereka kalah di IRC 2002 Surabaya, maklum anak desa pergi ke kota dengan hanya berbekal semangat dan sedikit makanan dan minuman, tanpa sepeser rupiah dan alamat yang jelas. Pada akhirnya nama "bathoshai" diabadikan sebagai nama majelis/komunitas mereka, dan hampir semua orang mengenalnya.
Atas permintaan mereka, kucoba untuk membuat makna/arti kata "bathoshai". Akhirnya, setelah kucoba memohon petunjuk Allah kudapatkan maknanya dalam bentuk huruf-huruf arab, yaitu "ba", "tho", sha", "alif" yang jika dipadankan menjadi "bi barokallahi wa tho'ati wa shabri minal ikhlas" yang artinya "Dengan berharap berkah Allah dengan menjalankan keta'atan penuh kesabaran dari perilaku yang ikhlas".
Seperti layaknya komunitas-komunitas lain, "bathoshai" juga mengalami regenerasi ..........
berikutnya .............. Sejarah Bathoshai Bag. 2
4 komentar:
wachhh, untuk postnya jangan pake fasilitas yang ini be, coz html tagsnya gak lengkap cuma some aja... coba liat blogs yang untuk friendster, kyaknya untus post dia bisa kasih open untuk banyak tag html, jadi bisa animated buat yang ngisi post...
padahal udah mau ngasih animatednya bhathoshai, batal dee, capee deee
Salam Bathosai !!
sejarah bathosai, seperti yg ditulis memang benar karena ak ikut terlibat didalamnya. bathosai di elektro sebagai Geng GAIB. ak baru tahu klo bathosai masih eksis.entah seperti apa saat ini kegiatannya, apa msh seperti dulu.
ok bos salam
Pangeran Kegelapan
ranu.dewabrata@mail.bni.co.id
sungguh kisah yang sangat menggugah bagi orang2 yang pernah berada didalam maupun didekitar bathosai...
aku sendiri sampai saat ini belom tau apakah juga termasuk dalam bathosai atau tidak, tapi apapun itu tanpa bathosai aku mungkin tak pernah punya semangat yang terarah seperti saat ini.
kala aku terperosok dilembah kegelapan bathosailah yang dateng untuk membantu mencari cahaya,hanya dibathosai aku merasakan arti dari sebuah persahabatan dan kekeluargaan..
ma'af ya babe cuma bisa ngasi comment segini aja,abis air mata rasanya mau menetes saat mengingat semua yang telah aku alami di bathosai.
terima kasih buat bapak Achmad Fanany Onnilita Gaffar yang telah menjadi bapak,babe,orang tua,teman, dan saudara untuk aku.
salam kangen dari ananda
Sambungannya mana pak?Udh lma saya tggu-tggu ko g da?
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Beri Komentar