Apakah susah menentukan pilihan
Manusia terkadang tidak sadar, bahkan mungkin disengaja untuk terkondisikan tidak sadar (konon katanya orang yang tidak sadar terbebas dari dosa.....) dalam melakukan apapun. Manusia lebih suka bermain-main di hari esok ketimbang menikmati rahmat Allah yang diberikan hari ini, dalam bentuk apapun. Manusia menganggap bahwa hari ini adalah hari dimana kita harus menentukan setiap langkah dengan tepat untuk hari esok. Maka wajarlah orang-orang yang seperti ini tidak akan pernah menikmati apa yang dinamakan hidup. Bagaimana tidak, setiap harinya diisi dengan berpikir masa depan, dia tidak pernah memiliki hari ini. Mungkin golongan orang-orang seperti ini tersalah menterjemahkan semboyan yang pernah dipopulerkan oleh Bung Karno,"Gantungkan cita-citamu setinggi bintang". Sudah barang tentu kalau ditinjau dari sudut logika adalah sesuatu yang sangat tidak mungkin untuk diraih.
Lain halnya dengan orang-orang yang selalu terjebak dengan masa lalu. Biasanya orang-orang golongan ini menggunakan semboyan,"pengalaman adalah guru yang paling berharga". Sayangnya, definisi "guru" disalah-artikan sebagai tempat, sumber, atau referensi utama untuk segala macam problem hidup. Jadilah orang-orang golongan ini selalu terjebak di masa lalu.
Lantas dimanakah letaknya sebuah pilihan ? Bercermin dari masa lalu adalah pilihan, mengharap dan menanti masa depan juga sebuah pilihan, bahkan tidak memilihpun adalah sebuah pilihan juga.
Jika kita mau berusaha mengembalikannya kepada fitrah diri, Insya Allah semua akan terjawab. Apakah memang semudah itu ? Pertanyaan berikutnya adalah berupa apakah jawabannya ? Suara, tulisan, bayang-bayang, atau kekuatan lain yang menuntun untuk memutuskan sesuatu tanpa kita sanggup melawannya ?
Lanjutan pertanyaannya adalah bagaimana cara mengembalikan pada fitrah diri ? Apakah fitrah diri itu ? perlukah seorang pakar untuk menjelaskannya bahkan menuntun kita ke arah sana ?
Maka jika lanjutkan rentetan-rentetan pertanyaan ini sekaligus dugaan-dugaan jawabannya itu sama artinya kita telah dengan sadar atau tidak sadar menciptakan ribuan alternatif pilihan yang pada akhirnya menuntun kita untuk menyatakan,"ternyata sangat susah...!!!".
Tidakkah kita permudah saja seperti ini :
- Hari ini saya perlu melakukan apa, sejak bangun pagi hingga menjelang waktu tidur.
- Jika ada sesuatu yang mungkin mirip dengan yang kemarin, maka saya perlu belajar dari kejadian yang kemarin.
- Jika ternyata sesuatu yang baru, cukup dihadapi dan diterima saja apa adanya, dengan hati lapang pikiran tenang.
- Jika ternyata tidak selesai, karena kurang cukup waktu, energi, atau apapun sumber daya yang diperlukan, barulah memerlukan pemikiran apa yang perlu dikerjakan esok hari.
- Yang menjadi prinsip, hari ini adalah hak kita untuk menikmati hidup, apapun yang dilakukan hari ini secara otomatis menjadi hari esok.
Esok hari hanyalah sekedar melanjutkan apa yang belum selesai.
Hari ini adalah kenikmatan yang diberi Allah yang harus dinikmati dengan penuh rasa syukur.
Niscaya........tiada kata susah dalam menentukan pilihan...karena tidak ada sesuatupun yang kita lakukan seolah berusaha mengganti fungsi Sang Penguasa Jagad membuatkan lukisan terindah bagi semua makhluk-Nya.
Niscaya..............godbless you forever.
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Beri Komentar