Lima Pengajar di Teknologi Informasi - Polnes akan di non-aktifkan selama satu tahun
Begitu mahal harga sebuah kejujuran, begitu mahal harga sebuah kepercayaan, begitu mahal harga sebuah kesepakatan, dan begitu tak ternilainya sesuatu yang diyakini sebagai kebenaran yang harus terjadi. Terseretlah lima pengajar Teknologi Informasi - Polnes ke depan sidang yang tidak pernah dilakukan dengan adil dan memenuhi tata aturan yang entah ada atau tidak di Polnes, hingga akhirnya harus menghadapi resiko DINON-AKTIFKAN.
Entah mengapa, salah seorang dari dosen TI - Polnes begitu mudahnya memungkiri kesepakatan untuk bermusyawarah di dalam penentuan Ka.Prodi TI, sehingga akhirnya entah dianggap sah atau tidak terjadilah pemilihan yang akhirnya memenangkan si dosen tersebut sebagai Ka.Prodi.
Entah mengapa juga tidak satupun dari rekan-rekan yang lain menganggap itu sebagai suatu masalah. Buktinya mereka tetap mengajar seperti apa adanya.
Entah mengapa pula, tiba-tiba saja si pemimpin baru mulai menunjukkan sikap yang tidak koordinatif, persuasif, maupun sif-sif yang lain, hingga akhirnya banyak menimbulkan ketidaknyamanan di dalam perjalanannya.
Barulah semua mulai sadar pada saat tiba-tiba saja status Prodi TI menjadi Jurusan TI diketahui oleh rekan-rekan pengajar, itupun dari saudara tua TI (Teknik Elektro) dan itupun setelah banyak yang bertanya-tanya kemana selama ini Ka.Prodi yang tidak berada di tempat selama hampir 1 bulan tanpa ada yang tau.
Barulah rekan-rekan sadar pada saat dibagikan undangan untuk pemilihan anggota senat Jurusan TI. Ada apa di balik semua ini. Maka makin kencanglah ketidaknyamanan yang terjadi terutama pada saat tidak satupun media komunikasi yang bisa digunakan untuk berdialog dengan pimpinan baru TI, yang sesungguhnya hanya masalah kecil yang akan didiskusikan. Mau di kemanakan TI. Entah PBM (proses belajar mengajar) nya, entah apanya, entah apanya lagi.
Semakin tinggilah tensi ketidaknyamanan pada saat terjadi reposisi dan posisi seluruh ruang di TI yang membuat rekan-rekan dosen semakin tidak betah untuk berlama-lama di TI. Apalagi surat permintaan rapat musyawarah yang ditandatangani oleh 11 pengajar tidak digubris sama sekali. Bahkan lebih sering menyampaikan, entah kemana saja, "dosen yang buat masalah diganti saja nanti dengan dosen sewaan". Atau,"Kalau merasa tidak nyaman silahkan minta pindah tugas". Belum lagi administrasi pengajaran yang amburadul yang mengakibatkan tidak cocoknya antara pengajaran yang riil dengan yang dilaporkan ke manajemen.
Kejadian-kejadian inilah yang akhirnya memicu beberapa dosen yang katanya tergolong keras, mangkir untuk mengajar. Sayang, mereka ini mungkin cukup bodoh melakukan aksi mangkir. Buktinya tidak juga ada usaha-usaha untuk memperingatkan atau apapun yang mencerminkan tanggungjawab sebagai pemimpin di saat PBM mulai terganggu.
Hebatnya lagi, kondisi ini memancing mahasiswa untuk menyampaikan keluhan, ditanggapi dengan santai,"Sebaiknya kalian langsung menyampaikan ke manajemen". Namanya mahasiswa, ya langsung saja ditelan dengan tanpa dikunyah.
Walhasil, entah bagaimana akhirnya ......LIMA DOSEN TI AKAN DINON-AKTIFKAN SELAMA SATU TAHUN (Onny Gaffar, ST dari Teknik Elektro, Rheo Malani,S.Kom, Rihartanto, ST, Hari Purwadi, ST, Arif Bramanto, SST. Ke-empat terakhir adalah pengajar murni TI).
Oalah....nasib...nasib. Susah betul jadi orang baik.
28 komentar:
O den mas den mas, kapan berhenti jadi provokator. Di setiap pemberhentian bus selalu bikin rusuh. Sudahlah stop. Sudah banyak korban. Jangan menganggap diri mau jadi orang baik kalau disekeliling dianggap men-zolimi. Tolong hargai siapapun pemimpin. Coba sampeyan perhatikan, ....setiap orang yang mau menjabat struktural TI pasti sampeyan goyang, lha itu apa namanya ? Inget sudah 2 periode dgn gejolak, masa mau buat yang ke 3. Insyaflah, jangan ada dusta lagi ...
Judul diatas ya mbok sampeyan buktikan sendiri, mereka tidak diberhentikan, tapi mogok. Jangan diputar balikkan...dan itu (mungkin) ulah sampeyan juga ...ngajak-ngajak !
sebegitu parahnya kah pemimpin TI yang sekarang ??? tapi dengar - dengar isu di polnes dia emang biang kerok, maklum anak papa.
padahal menurut saya sebagian besar dosen yang di non aktifkan itu memang peduli dengan PBM, dibandingkan dosen yang lain yang lebih mementingkan kerja di di luar, kalo lebih mementingkan kerja di luar untuk apa kerja di POLNES?? sebenarnya yang lebih utama PNS atau freeland sih?????
tapi masa' sih dosen yang 5 itu mogok. tapi katanya ada surat peng-non aktipan dari jurusan TI BENAR KAH ?
kalo bener berati judulnya ngak perlu di buktikan lagi.
saran buat yang komentar, buktikan sendiri daru komentar.
saya ngak komentar lagi ahh, soalnya saya cuma dengar isuuuuu.
Baiknya kamu gak usah komentar kalau cuman denger isu. Sebagian besar semuanya ya gara-gara asumsi (benarnya sendiri) terus dihembuskan jadi provokasi.
TI selalu mengajak mereka untuk ngajar kembali. Paling gampang, tanyakan ke mereka sekarang apa betul mereka di berhentikan atau memang mereka gak mau mengajar atau memang ditolak mahasiswa ditolak gara-gara gak masuk... dosen yg mroyek sepertinya masih lebih baik dari mereka, proyek lancar ngajar lancar.
proyek lancar kelas bubar.
gak lancar kelas ya bubar juga.
IT polnes no 99
proyek lancar kelas bubar.
gak lancar kelas ya bubar juga.
IT polnes no 99.
hidup proyek..........
hai jagan gitu lah..
polnes memang kurang mensejahtrakan, tapi bukan berarti harus di tinggalkan.
proyek gak lancar, ngajar lebih lancar.
proyek lancar, ngajar jangan di tinggalkan. OK
hidup POLNES........
To Anonymous....Terima kasih atas nasehatnya. Tapi jauh lebih baik jika anda mencantumkan juga nama asli sehingga saya bisa belajar banyak bagaimana melihat dan menilai dengan obyektif tanpa ada sedikitpun kepentingan pribadi. Saya yakin anda juga bagian dari Polnes (atau memang keluarga besar TI). Sekarang ini saya cuma penumpang bis. Wajar kalo penumpang mengingatkan sopir. Kalo supir ndak mau diingatkan saya harus loncat dari bis daripada nanti dibawa ke jurang. Monggo siapapun punya hak untuk menjadi sopir bus. Tapi ingat penumpang juga perlu selamat sampai tujuan.
Lebih baik jadi provokator (bila itu istilah yang tepat untuk orang yang dengan tulus membangun rumah) daripada jadi oportunist.
terima kasih atas segala komentarnya.
"..Ka.Prodi TI, sehingga akhirnya entah dianggap sah atau tidak terjadilah pemilihan yang akhirnya memenangkan si dosen tersebut sebagai Ka.Prodi.." gak nyangka itu orang kok bisa jadi Ka.Prodi..bikin rusak aja TI..ciss..sabar ya wahai pak Onny pembimbing ku..
Tergelitik dgn anonymous. Dia tau semuanya kayaknya, saya juga pakai anonymous juga, biar gak ketawan. Bukan gak jantan (tp memang jenisnya sudah beda), tp sapa tau kritikan mengetuk hati ...dan saya gak mau di ketahui.
Kalau semua sopir harus dilengserkan, bagaimana dgn penumpang lain. Apa TI akan smp ke tujuan. Kalau gak merasa nyaman dgn satu bus ya silahkan turun cari bus yg lain pasti akan sama. Karena memang yg ada dihati cuman masalah sepele, sekali nginjek rem-nya dadakan langsung minta ganti supir. Satu coba fikirkan, kita boleh bersajak dgn syair yg mendalam, pintar, cerdas, ....tp dewasakah ?
Saya ALumni Polnes, semua anonymouse gak usah buat komentar, bikin malu dan malu - malu in. bisa nya komentar tok tapi takut di komentari. jangan - jangan udah di kebiri tuh, ha ha ha...999X, capek deh. buat pak onny, pelajaran yg bapak berikan emang keras, tapi sy sadari itu memberikan dampak berarti setelah lulus, sy lebih tau apa itu arti hidup di dunia fana ini. sekarang sy udah kerja di tempat sesuai yg sy inginkan. mudah - mudahan dengan tidak adanya bapak di TI, mahasiswa TI punya kemampuan yang lebih baik dari saya. mungkin gak siiih ???
dan satu lagi pak anonymouse, kalo supir gak mau di kasih tau, buang aja lewat jendela bis, toh di antara semua penumpang, pasti ada yang bisa nyupir bis.........
Komentar gak cerdas, moso didikan pak Ony ngomongnya kayak gitu. Rasanya semua didikannya melebihi kemampuan itu.
Kerja dibagian mana sih, jangan-jangan kerjaannya cuman bersiin komputer. Malu-maluin TI polnes... Sori belum layak berkomentar begituan.
Jadi saya ragukan kalau saudara adalah anak didik pak Ony ....!
to the 1st Comment
Apakah Anda termasuk Korban??? tapi kamu sapa ya... kalau saya baca posting anda kayax anda pengaggum berat pak onny..coba lah buktikan kalau anda bisa lebih baik dari bapak siapapun anda..
kalau anda mhs TI sebaiknya kuliah saja dengan baik.. minta pengajaran yang sesuai dengan apa yang seharusnya yang kamu dapatkan, tapi kalau anda dosen TI apakah anda sudah memberikan yang terbaik buat mahasiswa..
dibalik semua peristiwa pastilah tersimpan hikmah didalamnya..
mari kita besama membangun polnes untuk bisa lebih baik lagi dan mampu bersaing di dunia usaha & industri.http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/2.gif
Oalah Herry...Herry. Sudah...sudah...sudah. Kamu ini kan mahasiswa. Apalagi sudah semester VI. Pikirin aja Tugas Akhir kamu. Apalagi sih yang perlu dibahas untuk TI ? Sekarang kan Jurusan TI udah "ready to get the best". Nah...udah. Tinggal dilihat aja hasilnya. Cepat atau lambat semua orang yang ada di Polnes pasti tau dan mengerti dengan baik apa sesungguhnya yang telah terjadi. Gak ada orang di dunia ini yang mau dibilang salah atau jelek untuk setiap perbuatannya. Tapi setiap dampak yang akan dihasilkan, akan menjadi saksi bisu sepanjang jaman. Gak ada yang namanya "berjuang" itu tanpa pengorbanan. Biarlah Allah yang menuntun kita untuk menyaksikan semuanya. Dia-lah Sang Pengadil Yang Maha Adil. Tidak ada yang akan luput dari keadilan-Nya. Tak satupun ......
hukuman yg diterima adalah yg paling tepat
ihhhh sereeeeem!!!!!???????
BENAR TUH, HUKUMANNYA UDAH TEPAT.
TAPI YANG PENTING YANG DI HUKUM BENAR - BENAR SALAH.
KLO, TIDAK NTAR YANG MENG-HUKUM MALAH DI HUKUM.
Walah...walah...ini udah bulan Maret 2009. Hampir 3 bulan lebih sudah ...ko' masih hangat yach dikomentarin ...
oalah nasib ... :))
hukumannya msh blm cukup atas apa yg mereka perbuat, harusnya non aktip gak boleh masuk kampus. kalaupun harus masuk harus pake baju bertuliskan 'Penjahat Polnes' ha..ha..
Wah ide bagus tuh, pake seragam bertuliskan "Penjahat Polnes". Kayaknya mereka siap ko' dapet seragam gituan. Cuma sapa yang kasih seragam ? Mau gak yah Polnes kasih seragam ?
Mas anonymouse saya tolong pesankan satu dong bajunya. tulisannya " PENJAHAT POLNES "
pakai Font Courier New ya. tinggi Font-nya sepertinya bagus 50mm, yaa klo ke besaran pkai yg 30mm jga ngak apa - apa. oh ya kalo bisa di bawah tulisan tadi di tulisi nama kejahatannya, misalnya : KORUPTOR, PEMBOLOS, PEMABOK dll, yang tepatnya tanyakan ama yang ngasih hukuman, soalnya dia tau jenis kejahatannya. nah jenis kejahatannya Font nya di buat sama aja. OK.
oh yaa omong - omong mas anonymouse ngerti Font klo ;)) cepetnya di kabari, saya tunggu. oh yaa Mas anonymouse satu lagi, Klo ngak ada biaya ongomong lho yaaa.......
mau donks.. satu kaosnya" tapi dibuatkan sama "PECUNDANG POLNES"...
WELEH SERU SERU....
JADI PEMBACA AJA DAH....
cukup cukup, janganlah saling menjelekkan sesama, berkaca lah pada diri masing masing saya yakin anda anda ini sudah dewasa dan mengerti segala hal yang baik dan salah, sekarang satukan perbedaan untuk tujuan yang mulia mencerdaskan kehidupan bangsa
iiihh br baca....ada pembagian seragam gratis ya, mau jg donk baju seragam yang tulisannya "PENJAHAT POLNES" kan lbh mentereng daripada "KESET POLNES", wakkakkaaka =))
sedih melihat PNS kayak gini, kalo punya harga diri, punya keahlian teknik, berhenti aja, cari kerja lai po'o, nda malu apa, protes sana, protes sini, tapi tetap kerja di situ, ludah kok di telan sendiri, ayo!!! mana harga diri kalian, cari tempat kerja lain yg bisa memuaskan hati kalian , PNS + kurang IMAN +KORUPTOR , brengsek !!!
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Beri Komentar