Bagaimana hubungan otak dan jantung manusia
Agar tidak terlalu jauh “tersesat”, perlu ditegaskan di sini bahwa tulisan ini bukan berarti “melangkahi” para ahli anatomi dan biologi manusia, tetapi hanya sekedar membuka wacana bagaimana mengoptimalkan fungsi otak, yang ternyata juga bergantung pada laju aliran darah dari jantung.
Jantung dapat diibaratkan sebagai “reservoir” sekaligus “distributor” darah ke seluruh tubuh. Pada kenyataannya, kerja jantung pun tergantung dari fungsi otak yang merupakan “pusat komando” seluruh tubuh. Dalam hal ini seolah terjadi “hubungan mutualistis” yang merupakan ciri utama hubungan antar seluruh bagian tubuh manusia.
Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya (silahkan baca di sini) bahwa kerja sel-sel syaraf otak manusia tergantung pada laju aliran darah. Semakin laju aliran darah maka semakin banyak pula hubungan synapsis yang tercipta dan teraktivasi dengan batas ambang tertentu. Konsekuensi logisnya adalah :
Laju aliran darah yang kurang menyebabkan kerja otak minimal. Yang berakibat :
Laju aliran darah yang berlebihan (over load) menyebabkan kerja otak maksimal. Yang berakibat :
Akan halnya kecerdasan sesungguhnya hanya dibedakan oleh jumlah sel syaraf di otak, frekuensi pembelajaran dan pelatihan baik untuk aktivasi synapsis maupun untuk penciptaan kombinasi hubungan synapsis yang baru, serta kemampuan dalam mengendalikan laju aliran darah ke otak melalui pengendalian aliran nafas.
“Detak jantung” adalah berupakan dasar acuan bagi kerja jantung yang berbasis waktu. Setiap orang pada dasarnya memiliki jumlah detak per detik yang berbeda-beda. Meskipun demikian para pakar kedokteran telah menetapkan berdasarkan hasil riset untuk jumlah detak per detik yang dianggap normal.
“Detak jantung” inilah sesungguhnya yang dapat dikendalikan oleh laju aliran napas. Normalnya aliran napas (keluar-masuk) adalah melalui hidung (walau sebagian manusia telah mampu melakukannya melalui pori-pori kulit). Dengan mengatur laju aliran keluar-masuk napas dengan baik (lama waktu masuk = lama waktu keluar) maka pada kondisi tertentu akan dicapai “kecepatan detak jantung sebanding dengan laju aliran napas”. Kondisi ini yang akan menyebabkan aliran darah ke otak berlangsung dengan baik dan terus menerus.
Beberapa kejadian yang dapat dijadikan bukti keterkaitan antara kerja otak dengan jantung adalah sebagai berikut :
Kesimpulan :
Pertanyaan berikut :
Siapa yang pertama kali bekerja ? Sel-sel syaraf di otak, jantung, atau aliran napas ? …
Jawabannya sederhana. Jutaan sel syaraf otak manusia yang juga berfungsi sebagai memori pastinya telah menyimpan jutaan informasi yang telah terkumpul selama hidupnya, yang dapat dibagi dalam dua katagori besar yaitu “informasi negatif” dan “informasi positif”. Tergantung bagaimana manusia memilah-milah katagori mana yang akan digunakan.
Be your self…….!!!
Wallahu a’lam bissawaab.
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Beri Komentar