Teknik dasar mengendalikan aliran nafas
Artikel ini bukan berarti mengarah ke bidang klenik, mistik, kebatinan, dan sejenisnya (atau sah-sah saja kalau dianggap begitu …). Artikel ini hanyalah melanjutkan subyek artikel sebelumnya (silahkan klik di sini). Bahwa pada dasarnya seluruh bagian tubuh manusia memerlukan oksigen (O2) untuk dapat beraktivitas dengan optimal. Oksigen itu sendiri di dalam tubuh mengalir bersama darah sebagai pembawanya (carrier). Seperti layaknya lentera, cahaya yang ditimbulkan dari nyala apinya hanya bisa terjadi selama ada supply minyak yang cukup. Sementara itu, rambatan minyak melalui sumbu dan terbakarnya sumbu hingga menimbulkan cahaya memerlukan “ruang” dan “energi” yang disediakan oleh oksigen.
Sebelum kita membahas tentang bagaimana cara mengendalikan aliran nafas ada baiknya untuk memberikan ilustrasi singkat seperti berikut :
- Darah merupakan supply utama bagi optimalisasi fungsi kerja seluruh bagian tubuh manusia, termasuk dalam kebutuhan “regenerasi sel” untuk tubuh agar dapat “tumbuh” dan “berkembang”.
- Nafas memberikan “ruang” dan “energi” bagi mengalirnya darah ke seluruh tubuh sekaligus memberikan “ruang” dan “energi” bagi optimalisasi fungsi kerja seluruh bagian tubuh dan kebutuhan regenerasi.
- “Ruang” dan “energi” diberikan oleh nafas pada saat terjadi “aliran masuk”. Sedangkan seluruh limbah “bioplasmik” dikeluarkan dari tubuh pada saat terjadi “aliran keluar”.
- Bioplasmik adalah “energi sel” yang membentuk kesatuan yang mirip dengan tubuh manusia. Dapat berupa “energi panas”, “energi listrik”, dan zat-zat lain yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa.
- Bila jantung adalah merupakan “reservoir” dan “distributor” darah, maka yang menjadi “reservoir” dan “distributor” nafas di dalam tubuh adalah paru-paru.
- Paru-paru terdiri dari ribuan ruang-ruang kecil sebagai “terminal” nafas dimana antar ruang tersebut dibatasi oleh membrane (lapisan tipis) yang berfungsi sebagai filter (penyaring). Ada masanya filter-filter ini akan mengalami disfungsi pada saat sudah terlalu banyak limbah bioplasmik di permukaannya. Pada jangka panjangnya kondisi ini akan menyebabkan ruang-ruang kecil di atas terisi oleh “limbah bioplasmik”. Akibat yang dirasakan secara umum adalah sesak nafas, dll.
- Menjaga kontinyuitas dan “ritme” yang stabil bagi ketersediaan “ruang” dan “energi” bagi seluruh bagian tubuh.
- Mengendalikan “ritme” atau kecepatan detak jantung pada level yang mantap (steady) agar supply darah ke seluruh tubuh juga terjaga pada level yang mantap.
- Melakukan penyeimbangan antara “energi” yang masuk ke tubuh dengan “energi” yang dikeluarkan oleh tubuh.
- Melakukan fungsi “perbaikan dan perawatan” bagi tubuh bioplasmik.
Teknik dasar pengendalian aliran nafas (lakukan secara berurut)
- Dapat dilakukan dalam posisi duduk bersila ataupun berbaring terlentang.
- Bila dilakukan pada posisi duduk bersila maka usahakan posisi tubuh tegap vertical (tidak melengkung ke depan) dan posisi kaki bersila dapat dipilih yang senyaman mungkin. Begitu pula dengan posisi kedua tangan.
- Bila dilakukan pada posisi berbaring maka lakukan dalam posisi terlentang dengan posisi kedua kaki lurus dan rapat. Posisi kedua tangan dapat diletakkan seperti orang tegap berdiri (keduanya lurus berada tepat di kedua sisi tubuh) atau disilangkan seperti “orang mati”.
- Posisikan seluruh tubuh dalam kondisi yang se-rileks mungkin.
- Posisi mata terpejam.
- Pengosongan pikiran.Diamlah sejenak untuk menghilangkan segala isi pikiran untuk sementara waktu. (Ada baiknya arah pikiran diarahkan pada satu titik … Kebesaran Tuhan, sebagian ahli mengatakan ini adalah awal dari Teknik Iluminasi).
- Pengosongan nafas.Buanglah nafas melalui hidung secara perlahan hingga dirasakan isi paru-paru benar-benar kosong. Kemudian tahan sejenak (untuk pemula disarankan agar tidak terlalu lama).
- Pengisian nafas.Tarik nafas secara perlahan sekali sambil merasakan aliran nafas masuk melalui hidung hingga menyebar ke seluruh tubuh. Untuk lamanya tarikan nafas gunakan penuntun seperti : menyebut nomor 1, 2, 3, … di dalam hati. Atau penuntun yang lain seperti menyebut nama Allah. Yang penting tujuan awalnya adalah menciptakan “irama” aliran masuknya nafas. Lakukan hingga dirasakan isi paru-paru benar-benar penuh. Kemudian tahan sejenak (untuk pemula disarankan agar tidak terlalu lama).
- Lakukan langkah no. 7).
- Ulangi langkah no. 7 s/d 9 berulang-ulang hingga dirasakan “kenyamanan”.
- Lakukan teknik ini secara rutin dan terjadwal (terserah anda membuat jadwalnya) hingga mulai dirasakan irama antara aliran nafas masuk dan keluar adalah sama.
- Pernafasan alamiah. Untuk selanjutnya (setelah melewati beberapa kali jadwal dan mulai dirasakan irama yang sama) anda dapat melakukan langkah-langkah di atas dengan tanpa melakukan “menahan nafas” untuk setiap akhir pengosongan dan akhir pengisian nafas.
- Bila langkah 12 telah dilakukan beberapa kali hingga mencapai kondisi “stabil” maka anda akan secara refleks melakukannya di keseharian anda.
Peringatan keras untuk pelaksanaan teknik dasar ini.
- Jangan sekali-kali memulai no. 7 s/d 13 selama langkah no. 6 telah benar-benar dicapai. Bila dilanggar akan menyebabkan kemungkinan terjadinya “penarikan limbah alam” oleh karena otak masih bekerja secara simultan yang sudah barang tentu pasti masih terhubungkan dengan alam sekitar, sementara isi memori otak kita belum tentu berisi “informasi positif” semua.
- Pada saat sedang berlangsung langkah no. 10 kemudian “pengosongan pikiran” terganggu oleh apapun hal maka sebaiknya segera hentikan dan kembali ke langkah no. 6.
- Untuk melakukan “menahan nafas” di akhir pengosongan dan akhir pengisian nafas jangan sekali-kali memaksa dalam hal lama waktunya (sesuaikan dengan kemampuan normal saja). Bila dilanggar hal ini akan menyebabkan terhentinya aliran nafas dan darah secara sengaja ke seluruh tubuh yang akan mengakibatkan disfungsi organ-organ tubuh yang tidak diharapkan.
Nah, mas Don kira cukup sampai di sini dulu yach. Semoga bermanfaat, baik bagi yang membaca maupun bagi yang membaca trus langsung mempraktekkannya.

Ingat...!!!.

Mau bukti ? Dulunya mas Don termasuk orang yang rutin “mengunjungi” rumah sakit. (Per tahun minimal sekali, hebat ya…). Sekarang alhamdulillah. Moga-moga sampai kapanpun (kalo’ batuk pilek itu penyakit lumrah …manusia kan gak ada yang sempurna …

Oh ya ada yang terlupa…Bioplasmik….Nanti aja yach kita bahas di artikel berikutnya …

Be your self…….!!!
Wallahu a’lam bissawaab.

0 komentar:
Beri Komentar