Sang-rajawali.blogspot.com

Situs personal yang memuat artikel tentang seni, budaya, filsafat, religi, humaniora, mistik, politik, teknologi, free-stuff.
Kirimkan artikel/iklan anda ke : admin.sang-rajawali.blogspot.com. Artikel yang sesuai dengan konten blog ini akan diseleksi dan dimuat di blog ini sesuai katagorinya. Untuk pemasangan iklan private pada "banner jin" akan dimuat setelah kiriman di-approve oleh admin.

Iklan 125 X 125

Iklan 125 X 125

Iklan 125 X 125

My Little Family

My Little Family
Aku - Nurlita Dyah Asmarani - Shourraya Callista (2th)

02 March 2009

Hubungan otak kanan dan otak kiri

Seperti yang pernah dibahas pada artikel sebelumnya (silahkan klik di sini) bahwa segmen otak dibagi menjadi “otak kanan” dan “otak kiri”. Aktivitas manusia yang dipicu oleh logika dianggap telah mengaktivasi otak kanan. Sedangkan aktivitas manusia yang dipicu oleh naluri/firasat/imajinasi dianggap telah mengaktivasi otak kiri. Benarkah seperti demikian ? Ternyata tidak.

Pada hakekatnya hubungan antara otak kanan dan otak kiri seperti hubungan manusia dengan bayangannya sendiri. Tidak mungkin manusia bergerak sementara bayangannya tidak, begitu pula sebaliknya.

Harus diakui bahwa sudah banyak pakar di dunia telah melakukan berbagai riset tentang otak kanan dan otak kiri. Sebagian dari mereka telah menyimpulkan bahwa ada perbedaan struktur dan jumlah sel syaraf antara otak kanan dan otak kiri. Bahkan mereka juga sampai pada pengembangan kesimpulan empiris bahwa struktur dan jumlah sel syaraf antara otak kanan dan otak kiri menjadi pembeda yang mendasar bagi setiap suku bangsa. Misalnya saja bangsa arya (Jerman) dan wilayah eropa rata-rata memiliki otak kanan yang lebih besar dari otak kiri mereka. Sedangkan wilayah asia hingga afrika rata-rata memiliki otak kiri yang lebih besar dari otak kanan mereka. Kesimpulan ini bisa dianggap “ya” atau “tidak” tergantung seberapa optimal manusia mampu menterjemahkan potensi dirinya sendiri.

Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa pada hakekatnya hubungan antara otak kanan dan otak kiri manusia seperti layaknya manusia dengan bayangannya sendiri. Artinya, tidak mungkin otak kanan bekerja tanpa dukungan otak kiri, begitu pula sebaliknya. Konsep mutualisme, seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya (silahkan klik di sini) adalah merupakan ciri utama hubungan antar seluruh bagian tubuh manusia. Jika otak kanan saja yang bekerja sama artinya seperti manusia tanpa bayangan (sebagian ahli kebatinan mengartikannya sebagai tanda-tanda mendekati ajal….calon mayit…gigil). Dan jika otak kiri saja yang bekerja sama artinya seperti bayangan tanpa manusia (tergolong makhluk ghaib…..setan).

Untuk lebih jelasnya ada baiknya kita bedah secara ringkas tentang “logika” dan “naluri”. Secara bebas, keduanya dapat diartikan seperti berikut :

Logika
Proses kompleks dan unik dari sekian banyak unsur kepastian yang menghasilkan suatu unsur kepastian juga. (Logis : pasti).

Naluri
Proses kompleks dan unik dari sekian banyak unsur ketidakpastian yang menghasilkan suatu unsur dugaan/perkiraan.

Jadi, logika lebih banyak difungsikan untuk memproses gejala-gejala yang mengandung unsur kepastian. Sedangkan naluri lebih banyak difungsikan untuk memproses gejala-gejala yang mengandung unsur ketidakpastian, ketidakmungkinan (mustahil) dan kemungkinan (probabilitas).

Ilustrasi singkat di bawah ini semoga bisa menjadi contoh yang mewakili makna dari kedua kata di atas.

  • Angka 9 dibagi 3 hasilnya 3. Karena 3 dikali 3 hasilnya 9.
  • Angka 10 dibagi 3 hasilnya 3 1/3 (dugaan hasil : 3,333…). Karena 3 dikali 3 1/3 hasilnya 10 (dugaan hasil : 9,999…).
  • Bila sebuah mata uang logam dilempar satu kali, maka kemungkinan yang keluar adalah “gambar” atau “angka”.
  • Dulunya orang berpikir sangatlah tidak mungkin manusia bisa terbang. Semenjak Wright bersaudara menciptakan pesawat terbang yang pertama, maka gugurlah pernyataan “manusia tidak mungkin terbang”.
  • Di jaman Nabi Muhammad SAW, kaum Qurais tidak percaya dengan berita Muhammad telah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjidil Aqsha (Iraq) dalam satu malam. Sekarang manusia telah mampu melintas antar benua hanya dalam beberapa jam saja dengan menggunakan pesawat jet.
Dari ilustrasi di atas membuktikan bahwa logika memiliki batas wilayah sejauh tangkapan pancaindera secara fisik. Sedangkan naluri/firasat memiliki batas wilayah sejauh tangkapan indera secara meta fisik. Artinya, apapun gejala metafisik yang mengandung unsur ketidakpastian dapat menjadi wilayah logika (fisik) pada saat tangkapan pancaindera telah mampu meluaskan wilayahnya.

Naluri/firasat yang dikembangkan hingga menjadi imajinasi, bila diteruskan dengan tahap-tahap pembuktian yang “cermat dan hati-hati” akan masuk pula ke wilayah logika. Sebaliknya, logika yang tidak diteruskan dengan tahap-tahap pembuktian yang “cermat dan hati-hati” akan menjadi sekedar sebuah imajinasi.

Mari kita coba mengamati perilaku bayi dari lahir hingga menjelang pasca balita. Semua akan mengakui bahwa bayi yang baru dilahirkan tentulah belum memiliki fungsi pancaindera yang sempurna. Bagaimana bayi bisa melewati masa pertumbuhannya ? Jawabannya : naluri. Dengan berjalannya waktu, naluri bayi akan secara perlahan (tapi pasti) mulai memasuki wilayah logika, seiring dengan mulai berfungsinya pancaindera.

Sayangnya, proses beralihnya wilayah naluri ke wilayah logika pada bayi telah diartikan salah oleh sebagian orang. Kata “beralih” bukan berarti “berkurang dari…” kemudian “menambah ke…”. Bila seperti demikian adanya bisa jadi suatu saat nanti entah di umur berapa, manusia akan kehilangan wilayah naluri oleh karena telah beralih ke wilayah logika. Bahwa pada hakekatnya Allah telah menitipkan segala pengetahuan bagi manusia dengan cara yang “multikompleks”. Bila disederhanakan dapatlah kita menganggap bahwa naluri adalah sebersih-bersihnya dan sesempurnanya indera bagi manusia (seperti layaknya bayi). Seiring berjalannya waktu, seharusnya manusia mampu menyeimbangkan potensi naluri dengan potensi logika, seperti proses bayi tumbuh dan berkembang. Bila kondisi ini berhasil dicapai maka tidak ada kata yang tidak mungkin. Maka layaklah hubungan antara otak kanan dan otak kiri kita sebut sebagai “akal jernih”.

Catatan penting….!!!!
Naluri adalah indera manusia yang paling bersih dan sempurna dalam menangkap gejala-gejala yang tidak mampu ditangkap oleh logika. Nilai positif atau negatif dari gejala-gejala dimaksud adalah merupakan prasangka, yang sangat tergantung dari bagaimana cara manusia menggunakan pancaindera-nya. Sedangkan imajinasi diibaratkan sebagai “gudang” dari apapun hasil prasangka.

Daripada pembahasan ini membosankan, langsung saja mas Don simpulkan dalam bahasa yang agak berbau sastra (cieee…..tepuktangan).

Naluri dan logika……..
Seperti manusia yang tidak terpisahkan dari bayangannya
Berjalan seiring tidak berpisah, walau berbeda seolah tiada beda

Matilah manusia…….
Di saat bayangan telah tiada, walau nafas masih mengalir
Tak mungkin hanya bayangan……
Kecuali dia adalah ghaib, walau dia manusia

Sempurnalah hidup……
Saat ada dan tiada berjalan seiring, berimbang pada kadarnya
Maka tiada yang tidak mungkin baginya

Jadi apa sih yang menjadi biang masalah di manusia ini ? Sederhana. “Bagaimana manusia menggunakan pancainderanya”. (Apa iya…masak sih…masak apa bu…tension).

Insya Allah tentang pancaindera akan dibahas secara khusus di artikel berikutnya (ngantuk nih…ngantuk).

Be your self.....!!!

Wallahu a'lam bissawaab.doa



0 komentar:

Beri Komentar

 

Public Ads Info

PT. Reyvita Salsabila. Agen perjalanan untuk ONH Plus, domestik, dan luar negeri. Kantor pusat Jl. A. Wahab Syahrani - Samarinda - Kalimantan Timur. Contact Person : Syafii Jafar (08125523874).

In house Training. Komunitas Pengembangan Teknologi - Polnes telah membuka in house training untuk beberapa paket : Instrumentasi, Interface Programming, Microprocessor, C++ and Assemby Programming. Contact person : Supriadi, SST (081347543575), Agusma W, SST (081350092747), Arif Bram, SST (081347023452).

Kumpulblogger.com Ads Info

Terawangan (percaya atau tidak)

Petarung Linglung.06 Maret 2009, 15:28 PM. Arena pertarungan adalah tempat favoritnya. Senjata adalah mainannya. Berbagai jurus adalah makanannya. Segala bentuk kanuragan dan ilmu kedigdayaan habis tuntas dirampas.Si petarung sekarang merasa telah mencapai titik puncak kejayaan. Nun jauh di sana, sang waktu sedang menanti bertemunya para pemuja petarung dengan orang-orang yang terbantai, bertempurnya dua kekuatan. Puncak kemenangan dan puncak gundah gulana teraniaya. Wallahu a'lam. (sumber : dirahasiakan).

Pemicu sudah tercipta.Maha Besar Allah. Akhirnya pemicu terjadinya takdir-Nya ternyata ditimbulkan dari orang-orang yang memang akan "dimusnahkan"-Nya, bukan dari para pejuang kebenaran. Tunggu saja dan waspada terhadap kaum munafik. Sabar adalah kunci, istiqomah adalah pelindung. (sumber : dirahasiakan).

"Huru-hara besar".Sekitar bulan ketiga tahun 2009 akan terjadi huru-hara besar yang menjadi awal dari huru-hara yang lebih besar lagi. (sumber : dirahasiakan).

Kursi Panas.“Kursi-kursi” yang ada di seantero bumi Nusantara sekarang ini telah banyak yang meningkat suhunya. Entah disengaja atau tidak, setiap orang yang melihat menjadi “enggan”, setiap orang yang duduk di sana menjadi “panas” dan menimbulkan energi “panas” di sekitarnya. Waspada bagi yang melihat, segera introspeksi yang sedang duduk di sana. (sumber : dirahasiakan).

Injury Time.Layaknya permainan sepak bola, sekarang ini sedang berlangsung “injury time” bagi yang sedang “berkuasa” atau yang sedang “menguasai lapangan pemainan”. Semoga “injury time” ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi “semua tim”. Tetapi perlu diwaspadai, event “suddent death” bisa terjadi setiap saat. (sumber : dirahasiakan).

"Rudal nyasar".Tidak selamanya alat “pelacak panas” yang terpasang di setiap “rudal” dapat berfungsi dengan baik. Ada kalanya oleh karena sesuatu dan lain hal, bisa terjadi peristiwa “rudal nyasar”. Bisa dipastikan peristiwa “rudal nyasar” akan berakibat buruk bagi target yang sesungguhnya bukan target. Perlu diwaspadai : “yang dianggap salah belum tentu salah, yang merasa benar sudah pasti tidak benar”. “Rudal nyasar” kebanyakan terjadi oleh karena salah menterjemahkan kata “benar dan salah”. (sumber : dirahasiakan).

Conteng saya.Sekarang ini, langit telah dipenuhi oleh do’a-do’a yang pada intinya bermakna “conteng saya” yang bertarung dengan kemurnian do’a orang-orang yang teraniaya. Do’a-do’a yang bermakna “conteng saya” tetap akan berjaya selama “injury time”. (sumber : dirahasiakan).

Satria emas berkuda putih.Akan datang “satria emas berkuda putih” dengan membawa “seribu pasukan langit” yang tidak tampak bagi hati yang “tertutup nafsu”. Kedatangannya disebabkan oleh “gudang langit” yang sudah tidak mampu lagi menampung do’a orang-orang yang teraniaya. (sumber : dirahasiakan).

Pengikut

Komentar Terbaru

sang-rajawali.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Fully redesigned template by Onny Gaffar | or please Contact Me